Headlines

Tumbuh Signifikan, Aset BPR Lestari Bali Kini Bertambah Jadi Rp. 5,63 triliun

DENPASAR – BPR Lestari di triwulan kedua tahun 2019 ini mencatatkan pertumbuhan aset yang cukup membanggakan yakni 1,1 triliun. “Pertumbuhan aset sangat memuaskan sebesar Rp 1,1 triliun untuk triwulan kedua tahun 2019 ini,” kata CEO BPR Lestari Bali, Pribadi Budiono. Ini pertumbuhan yang sangat memuaskan secara Year on Year (YoY) tambahnya.

BPR Lestari Bali mencatatkan total aset saat ini sebesar Rp. 5,63 triliun. Angka tersebut setara dengan pertumbuhan sebesar 24% sejak bulan Juni tahun lalu.

Menurut Pribadi Budiono, dibandingkan dengan pertumbuhan di 5 kota besar lainnya di Indonesia seperti Surabaya, Jakarta dan Bandung yang pertumbuhan mencapai di atas 81 persen, maka di Bali hanya 24 persen dan dinilai sudah sangat signifikan dengan potensi yang ada di Bali.

Pertumbuhan 24 persen tersebut berasal dari sektor perdagangan dan berbagai sektor produktif lainnya. BPR Lestari Bali terus berupaya meningkatkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan hasilnya tercermin dalam beberapa pencapaian yang positif di pertengahan tahun 2019. “Pertumbuhan kami di triwulan ke -2 ini cukup menggembirakan, rata-rata perbankan nasional tumbuh 12% sedangkan perbankan di Bali tumbuh 5%. Kami tumbuh di atas rata-rata industri” kata Pribadi.

Kinerja memuaskan tidak hanya dicatat oleh BPR Lestari Bali, namun juga afiliasi lainnya (Lestari Group). Secara grup, BPR Lestari tumbuh 28% atau sebesar Rp 1,38 triliun. Meningkat dari Rp. 4,94 triliun menjadi Rp. 6,32 triliun di bulan Juni 2019. “Secara group kami tumbuh sangat memuaskan. Total asset seluruh BPR kami di pulau jawa yang berada di bawah naungan Lestari Group mencapai 686 Miliar, tumbuh cukup signifikan sebesar 81% year on year,” ungkap Alex P Chandra, Chairman Lestari Group. 
Di tengah pertumbuhan aset yang positif, disatu sisi resiko kredit mengalami penurunan. Hal ini di tunjukan dengan angka NPL BPR Lestari Bali sebesar 2,41% dan seluruh BPR di bawah naungan Lestari Group mencatat NPL sebesar 2,44%. “Secara industri tingkat resiko kredit kami masih berada di bawah industri perbankan nasional yang berada di angka 2,57% di bulan April 2019. Kinerja manajemen dalam menjaga kualitas kredit perlu kita apresiasi” kata Alex.

Kinerja bisnis yang positif perlu ditunjang dengan peningkatan kemudahan transaksi bagi nasabah. “Kami selangkah demi selangkah menambahkan fasilitas di Tabungan Jumbo supaya setara dengan pelayanan di bank-bank besar. Sedangkan Lestari Mobile Banking sebagai teknologi penunjang transaksi nasabah dalam waktu dekat akan kami perkenalkan beberapa fitur baru di dalamnya,” tutup Pribadi. (Nya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *