Headlines

Makin Marak, Berikut 5 Tips Hadapi Penipuan Digital

Keroom – Praktik penipuan digital kerap terjadi dan sangat merugikan masyarakat. Untuk itu penting bersikap cermat dan teliti dengan bentuk-bentuk penipuan digital yang menjadi tren saat ini.

Dikatakan oleh Ketua Jurusan Multimedia SMK N 1 Kabupaten Kerom, Papua, Muhammad Syaifulloh, masyarakat perlu menyadari adanya bentuk penipuan digital, apakah sebatas mencari/mencuri informasi atau sudah sampai merugikan secara finansial.

Berbicara dalam agenda webinar Indonesia Makin Cakap Digital dari Gerakan Nasional Li terasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Keroom, Papua, Senin (17/7/2021), Syaifulloh membagikan tips agar tidak terjerat penipuan digital.

Pertama, katanya, jaga informasi pribadi sebaik mungkin di media digital. “Biasanya kalau kita buat email baru atau masuk aplikasi baru yang sifatnya digital, platform akan mengonfirmasi data kita. Kita harus cek apakah platform ini benar atau tidak,” ujarnya.

Kedua, jangan mudah tergiur dengan iming-iming hadiah atau keuntungan yang ditawarkan oleh pihak yang tidak jelas, dengan nominal atau hadiah yang sangat tidak masuk akal. 

“Seperti ada SMS dapat hadiah 30 juta. Jangan ditanggapi karena biasanya penipuan. Ketika kita mendapat hal seperti itu, kita harus berpikir jernih dan logis apakah hadiahnya masuk akal. Itu bisa dipertanyakan.”

Ketiga, jangan mudah memberikan password OTP saat bertransaksi digital. “Biasanya kalau mau registrasi akan ada nomor verifikasi. Kalau kita dapatkan OTP, jangan disebarkan ke orang lain.”

Keempat, biasakan hanya memercayai situs resmi dan rajin lakukan konfirmasi. Dan kelima, tidak mentransfer uang dari rekening pribadi. 

Syaifulloh juga mewanti-wanti agar masuarakat tidak mudah percaya berbelanja di toko online, terutama tanpa platform atau toko resmi.

Ia bercerita bagaimana dirinya juga pernah mengalami penipuan digital, di mana seseorang mengaku-ngaku sebagai dirinya untuk mendapat keuntungan.

“Dia mengaku kepala sekolah tapi ada satu kata yang tidak bisa dipercaya. Dia bilang saya dari SMK N 2 padahal saya dari SMK N 1, akhirnya ada beberapa murid saya tidak percaya. Dan ini sudah saya laporkan ke kepolisian,” tutupnya.

Pengetahuan akan penipuan digital merupakan salah satu dari edukasi literasi digital yang digaungkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika lewat agenda Indonesia Makin Cakap Digital.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. 

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Selain Ketua Jurusan Multimedia SMK N 1 Kabupaten Keroom, Papua, Muhammad Syaifulloh, hadir juga dalam webinar Rendy Doroii, COO Mediology Digital Indonesia, Gabryin Benjamin, lead creaitve strategy Frente Indonesia, dan Ichsan Colly.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *