Headlines

Tips Aman Bertransaksi Digital

Teluk wandama  – Era digital memberikan kemudahan kita dalam pertukaran informasi. Kita bisa mendapat dan membagikan informasi dengan cepat bahkan dalam hitungan menit. Kemudahan yang disajikan bahkan hingga kegiatan transaksi. Saat ini kita tidak perlu keluar rumah untuk membeli kebutuhan sehari-hari, semuanya bisa dicari di satu tempat bernama marketplace yang bisa diakses melalui gadget.

“Transaksi digital ialah jual beli yang dilakukan melalui jaringan internet. Menggunakan handphone, laptop, atau komputer yang terhubung dengan jaringan internet. Transaksi ini dilakukan tanpa tatap muka,” terang Ika Febriana Habiba, CX Manager PT Digital Tunai Kita, saat menjadi pembicara dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Teluk Wandama, Papua Barat, Selasa (10/8/2021).

Ika menjelaskan, transaksi digital dari segi pembayaran pun dilakukan berbeda, yakni secara cashless melalui transfer, m-banking, dan dompet digital. Selain berbelanja, transaksi yang dilakukan juga bisa berupa pembelian tiket hingga membayar zakat secara digital.

Transaksi digital di Indonesia menggunakan handphone terus bertumbuh. Mengutip data Bank Indonesia, Ika memaparkan bahwa pada April 2021 volume transaksi Indonesia naik sebesar 60 persen menjadi 572 juta transaksi. Nilai transaksinya pun naik menjadi 3 triliun. Hal ini meningkat pesat dibanding tahun sebelumnya. Ika mengatakan, budaya dan transaksi digital masih akan terus bertumbuh di masa depan.

“Di samping segala keuntungan yang disajikan, transaksi di era digital ini juga mempunyai kekurangan,” ujarnya.

Keuntungan dari transaksi digital, yakni praktis bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun, keuangan menjadi lebih terpantau karena ada riwayat transaksi, keamanan bertransaksinya terjamin, serta banyak promo yang diberikan.

Sementara itu, kerugian yang mungkin terjadi, yaitu sulit mengidentifikasi produk, terdapat potensi kejahatan siber, dan berpotensi terjadinya lonjakan transaksi konsumtif atas barang yang kita butuhkan. 

Setelah mengetahui keuntungan dan kerugian dari transaksi digital, sebagai pengguna kita harus lebih berhati-hati dalam bertransaksi. Ika memaparkan, cara bertransaksi aman dan mudah, yakni:

1. Tidak menggunakan wifi publik 

2. Bertransaksi di situs yang sudah dipercaya dan aman

3. Jangan berikan akses login dan password ke orang lain

4. Pakai password dan PIN yang berbeda antar aplikasi

5. Jangan berikan OTP ke orang lain dan pastikan kita yang meminta OTP tersebut

6. Aktifkan notifikasi pada platform belanja online atau aplikasi keuangan agar mendapat promo

7. Mengatur limit keuangan saat bertransaksi

Apabila ada transaksi mencurigakan, segera laporkan kepada pihak terkait melalui call center. Ini berguna agar investigasi dapat segera dilakukan. Pastikan call center merupakan nomor resmi.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, Selasa (10/8/2021) juga menghadirkan pembicara, Chris Jatender (Kaprodi Teknik Informatika STTI-STIENI),  Marlon Arthut Huwae (Peneliti dan Dosen Antropologi Universitas Papua), dan Marizka Juwita (Key Opinion Leader).

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *