Headlines

Tips Memilih Investasi Emas Online yang Aman

Mataram – Sejumlah investasi online ditawarkan di dunia digital dengan berbagai penawaran menarik. Salah satu yang saat ini tengah dilirik karena relatif lebih aman adalah investasi emas online.

Menurut Muhammas Firdaus Gonia, CEO Dengan Senang Hati, saat menjadi pembicara di Webinar Literasi Digital wilayah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu 14 Juli 2021, ada sejumlah kelebihan investasi emas online diantaranya adalah relatif lebih aman.

Selain itu kata Daus Gonia, investasi emas online lebih menguntungkan dengan risiko lebih rendah dan modal juga bisa lebih kecil. “Investasi emas online juga memberi kemudahan untuk segera dicairkan, mudah dipindahkan dan memiliki pekemilikan dan pengelolaan sendiri,” ujar Daus dalam webinar yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. 

Ia juga membandingkan besaran risiko investasi emas online dengan emas fisik. Dikatakannya jika berinvestasi emas fisik ada ancaman kehilangan emas karena harus disimpan ditempat. Selain itu bagi yang tidak terlalu mengerti kemurnian emas bisa saja ditipu. Juga emas fisik akan mengalami penurunan nilai akibat emas yang tidak terawatt.

Saat ini sudah banyak juga platform investasi emas yang direkomendasi semisal pegadaiandigital, Treasury.id, Pluang, E-mas juga Indogold. Sejumlah platform investasi yang disebutkan ini juga tak hanya menawarkan investasi emas saja, tetapi ada juga yang memberi banyak pilihan berinvestasi contohnya menawarkan juga Reksadana.

“Tak hanya itu ada juga platform yang menawarkan investasi emas yang bisa digunakan untuk merencanakan segala keinginan kita semisal akan membeli rumah dari emas hingga berjumlah beberapa gram,” imbuhnya.

Daus juga memberi tipsnya untuk memilih investasi emas online yang aman sebagai langkah kewaspadaan terhadap kejahatan di dunia digital.  Investasi emas yang aman, jelas Daus haruslah memiliki emas secara fisik alias bisa mencetak emas dan prosesnya tak rumit.

“Jika investasi emas online kita tidak bisa dicetak berarti mereka tidak tanggungjawab. Selain itu yang aman adalah jika menawarkan harga jual dan beli yang transparan. Serta mengikuti regulasi dari pemerinta,” tegas Daus.

Yang juga penting, lanjutnya adalah menghindari platform investasi emas yang memberi janji berlebihan. Juga platform yang ditawarkan menggunakan metode sistem yang secure. Serta kita bisa mengecek terlebih dahulu reputasi dan revies dari platform tersebut.

Sementara itu pembicara lain Dr. Lalu Sirajul Hadi, M.Pd, Dosen UNW Mataram membahas tentang kejahatan di dunia digital yang kerap menimpa anak-anak dan remaha yaitu cyber bullying. Dikatakan Sirajul, dalam penelitian yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara JAsa Internet didapati bahwa 49 persen dari 5.900 responden mengaku mengalami bullying dan sebagian besar dari mereka mengaku sangat tidak nyaman.

Bullying digital berpeluang besar terjad dan sulit ditemukan walapun ada jejak digital sebab ruang digital merupakan posisi tidak aman. Dari data Komisi Perlindungan Anak sejak tahun 2017-2019 tercatat ada 1940 kasus perundungan atau bullying.

“Ada 281 kasus anak yang menjadi korban perundungan, 291 anak jadi pelaku perundungan, 299 anak menjadi pelaku kejahatan seks dan 426 anak korban pornografi,” ujar Sirajul.

“Seharusnya sesuatu yang tidak boleh dilakuka di dunia nyata juga tidak boleh dilakukan di dunia maya. Betapa liarnya ruang digital jika kita tak punya rambu moral standar etik dalam pemanfaatan medsos Siapapun bisa melakukannya dari anak sampai orang tua dan jika korban tak memilki kestabilan mental maka akibatnya sangat berbahaya,” jelasnya.

Contoh-contoh perundungan yang kerap terjadi diantaranya adalah menyebar kebohongan tentang seseorang, memposting foto memalukan, mengirim ledekan atau ancaman menyakitkan melalui platform chating, menuliskan kata-kata menyakitkan pada kolom komentar.

Selain Sirajul dan Daus, juga hadir sejumlah pembicara lainnya yaitu Dr. Abdul Kadir, M.Pd, Wakil Ketua PGRI NTB, Tissa Caca sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *