Headlines

Identifikasi Penyebaran Covid-19, Rapid Test Massal Diberlakukan

Jakarta – Dalam upaya membantu penanganan potensi penyebaran Covid-19 Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) memberlakukan pemeriksaan massal.

“Pendekatan ini bertujuan untuk melakukan screening secara massal sehingga membantu dalam penanganan potensi penyebaran Covid-19,” kata Juru Bicara Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto di Graha BNPB, Jakarta Kamis (19/3/2029).

Yurianto menyampaikan bahwa screening massal dengan metode imunoglobulin atau pengukuran antibodi di dalam sampel darah ini juga dilakukan oleh banyak negara terdampak virus Corona.

Jika dinyatakan positif, individu yang telah melakukan screening melalui pendekatan ini akan diuji ulang dengan metode tes polymerase chain reaction (PCR) yang jauh lebih akurat.

Yurianto mengatakan pihaknya masih mempersiapkan pelaksanaan dengan rapid test dalam waktu dekat.

Terkait individu yang teridentifikasi positif, Yurianto menyampaikan bahwa tidak semua harus dirujuk ke rumah sakit rujukan. Namun, kondisi individu tersebut akan didiagnosa lebih lanjut apakah memiliki gejala ringan atau moderat.

“Apabila terdiagnosa gejala ringan, pasien dapat melakukan isolasi diri secara mandiri,” jelas Yurianto.

Pasien yang melakukan isolasi diri akan mendapatkan perhatian dari puskesmas atau petugas kesehatan setempat. Di samping itu, mereka dapat melakukan self-monitoring dan berkonsultasi secara virtual seperti menggunakan aplikasi Halodoc.

“Pasien yang kemudian menunjukkan gejala sedang hingga berat akan dipindahkan ke rumah sakit rujukan,” sambungnya.

Data perkembangan terkini hingga 19 Maret 2020 per 12.00 WIB, Yurianto menyampaikan total kasus positif Corona berjumlah 309 orang.

Penambahan kasus tertinggi terjadi di wilayah DKI Jakarta dengan 52 kasus baru, sedangkan jumlah pasien sembuh 15 dan meninggal dunia 25.

Dia menekankan kembali beberapa langkah yang harus diperhatikan secara serius oleh semua pihak terhadap upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Pertama yaitu social distancing atau mengambil jarak antar individu.

“Harus diimplementasikan sehari-hari, baik di lingkungan kerja maupun di kehidupan rumah tangga,” jelas Yurianto.

Kedua, pola hidup bersih dan sehat atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Kita dapat melakukannya seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

“Selanjutnya rapid test secara massal, pencarian yang mengidap penyakit ini dilakukan sehingga tidak menjadi sumber penularan di masyarakat,” tutupnya. (ahs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *