Headlines

Ruang Digital Perlu Diperbanyak Komunikasi yang Humanis

Ende – Saat ini kemajuan teknologi membuat ruang publik bertransformasi dan bermetamorfosa menjadi ruang digital. Karenanya menjadi sangat penting untuk menerapkan budaya digital saat berinteraksi termasuk dengan menggunakan bahasa yang baik dalam media sosial.

Hal itu dikatakan oleh Dr.Drs.Yosef Demon, M.Hum, Ketua Program Study Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Flores dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Barat, Jumat 30 Juli 2021.

Dikatakan Yosef diperlukan budaya komunikasi digital yang humanis dan higienis dalam ruang publik dan ruang digital seperti Facebook, Instagram, Twitter dan lainnya. 

“Yang terjadi saat ini adalah adanya kesalahan penggunaan bahasa pada media sosial,” ujar Yosef.

Lebih lanjut dikatakannya kesalahan penggunaan bahasa itu berupa kesalahan fonologis, yaitu kesalahan yang berkaitan dengan pelafalan bunyi dan ejaan yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Selain itu juga ada kesalahan ortografis yaitu penggunaan huruf kapital, italik, rambu-rambu baca bilangan dan sebagainya.

Juga kesalahan morfologis yang merupakan kesalahan yang berhubungan dengan tata bentuk kata seperti, afiksasi, reduplikasi, compositum, kesalahan bentuk rancu, abreviasi dan lainnya. Kesalahan sintaksis yaitu kesalahan yang berhubungan dengan bidang tata kalimat seperti, tata urut kata, susunan frasa ,klausa ,kepaduan, koherensi dan logika kalimat.

Selain itu terdapat kesalahan pragmatis yaitu kesalahan terjadi saat berlangsungnya suatu peristiwa tutur atau saat berlangsung interaksi linguistik dalam satu bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak yaitu tutur dan lawan tutur.

Serta kesalahan semantis artinya kesalahan berbahasa yang berfokus pada penggunaan kata yang mengakibatkan perbedaan maupun penyimpangan makna dalam sebuah kalimat. Karena kata adalah satuan lingual terkecil yang dapat berdiri sendiri dipisahkan oleh spasi dan memiliki makna.

Sementara itu kultur komunikasi digital yang tidak humanis dan higienis adalah kebiasaan atau kultur percakapan digital yang menyimpang dari kaidah kaidah kebahasaan seperti fonologi morfologi sintaksis semantik dan pragmatik. Kesalahan ini menyebabka terjadinya berita palsu tumbuh untuk menyebarkan  kebencian. 

Diharapkan ada kultur komunikasi digital yang humanis dan higienis sebab tulisan kita adalah representasi diri kita. ”Yang diajak berkomunikasi adalah manusia, karenanya sebaiknya kita senantiasa berposisi sebagai pembaca, sisikan mitra atau lawan tutur lebih tinggi (superior) dan posisi pembicara atau petutur lebih rendah interior,” tandasnya.

Selain kehati-hatian kita dalam bertutur, kewaspadaan lain juga harus tetap diperhatikan termasuk kehati-hatian soal keamanan menangkal kejahatan digital.

Menurut pembicara lain, Chris Jatender, Kaprodi Teknik Informatika STTI STIENI bahwa tanpa sadar kita melakukan sesuatu yang member kesempatan kejahatn masuk ruang digital kita semisal kejahatan phising.

“Pishing adalah upaya untuk mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik pengelabuan data. Dan yang menjadi sasaran penting adalah data pribadi nama usaha alamat data akun username dan password dan data finansial informasi kartu kredit dan rekening,” ujar Chris.

Dikatakannya juga bahwa data pribadi termasuk nama, nomor ponsel, alamat dan lainnya. Golongan darah pun merupakan data pribadi kita juga. Dan saat ini kejahatana phising menjadi yang terbesar yang dari semua kejahatan digital. 

“Yang paling banyak terjadi adalah kejahatan ini menjangkau calon korbannya dengan memberikan email. Dan  kita tidak bisa memungkiri saat ini di banyak akun digital pasti membutuhkan email. Untuk itu selalu amankan email kita karena sangat penting,” ujar Chris.

Untuk para pelaku bisnis online Chris menyarankan agak memisahkan antara email pribadi dan email bisnis agar lebih aman tidak tidak saling mengganggu antara urusan usaha dan pribadi. Chris mengatakan saat ini yang paling berharga adalah data. Misalnya jika kita buka toko online selalu amankan data toko seperti tanggal berapa dibuka dan ada juga data transferan penjual pembeli yang nilanya sangat berharga buat kita.

Ia juga menekankan soal keamanan website yang diakses dengan menggunakan browser versi terbaru. Sebab biasanya versi terbaru adalah browser yang didisain untuk memperbaiki celah keamanan yang di browser lama tidak ada.

“Usahakan punya 1 atau 2 browser saja jangan banyak banyak karena kita harus sering-sering mengupdate dan itu butuk memori yang cukup. Selain itu ia juga menyarankan memakai anti virus berbayar ataupun aplikasi berbayar karena lebih aman.”

Semisal menonton drakor di tempat yang gratis biasanya kita akan dialihkan ke link atau web lain. Dan saat mengalihkan ada permintaan mendownload yang kadang secara otomatis. Saat mendownload biasanya ada virus-virus yang masuk di sana berbahaya. Sementara itu yang berbayar biasanya lebih aman.

“Karena tidak ada yang gratis 100 persen di dunia internet setidaknya jika gratis toh kita masih mengeluarkan kuota juga. Jad lebih baik mawas diri kalau yang gratis gratis daripada kita kehilangan data yang sangat berharga, tidak sebanding dengan biaya aplikasinya.”

Selain Chris dan Yosef juga hadir sebagai pembicara lainnya yaitu Ignasius Suswakara, S.Fil, M.Th, Dosen STIPAR Ende dan Denny Abal sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *