Headlines

Hati-hati Banyak Kejahatan Terjadi di Dunia Digital

Maluku Tengah- Perkembangan dunia digital saat ini ditandai dengan semakin masifnya penetrasi media sosial dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Mulai dari sosial, ekonomi hingga politik tak bisa berpaling dari dunia digital. Bahkan bisa dibilang eksistensi berbagai sisi hidup manusia banyak yang bergantung pada dunia maya.

Sejalan dengan semakin pesatnya perkembangan dunia digital berkembang sangat pesat beberapa tahun belakangan ini

Berbagai fasilitas kemudahan berkomunikasi dan mengekresikan diri diberikan oleh perkembangan dunia digital saat ini.  Kehadiran internet membuat masyarakat bisa berbagi konten atau informasi ke berbagai tempat.

Untuk itu dibutuhkan kreativitas positif para pengguna media sosial agar konten yang dibuat beragam dan menarik perhatian serta bermanfaat serta menginspirasi orang lain.

Dalam Webinar Litreasi Digital wilayah Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, pada Senin 21 Juni 2021 dengan moderator Addie Bingky, hadir para pembicara Melani Subono, Aktivis dan Musikus, Nannete Jacobus Account Manager Frente Indonesia dan Penggiat Sosial Media, Mark Uffie S, Penggiat Komunitas Kreatif, Rustam Hatala, Cyber Team & Content Creator dan Key Opinion Leader Sondang Pratama seorang Sutradara.

Dalam kesempatan itu Mark Ufie, ST mengatakan literasi digital adalah hal yang harus didalami di tengah arus digital yang sangat deras ini.

Ada poin-poin penting yang harus dikuasai dalam dunia digital yakni secara kultural yaitu kemmpuan untuk memahami berbagai konteks dalam dunia digita. Kemudia secara kogitif yaitu daya pikir dalam menganalisis dan menilai content, konstruktif menciptakan ulang sesuatu dengan ahli dan actual, komunikati yaitu paham bagaimana sistem jaringan komunikasi digital.

Selain itu penting juga pengguna dunia digital untuk percaya diri dan bertangungjawab, melakukan hal baru dengan kreatif, kritis dalam melihat content dan bertanggungjawab secara sosial.

“Kemampuan menganalisis, menilai konten, berpikir kritis, merupakan poin penting yang mesti diasah selama menggunakan media digital. Tanpa kemampuan kognitif tersebut kita bisa jadi korban kejahatan di dunia digital,” kata Mark Ufie. 

Menurut Mark, risiko kejahatan di dunia digital sangat besar dialami pengguna. “Yang paling sering terjadi adalah scam, phising, account take over (ATO), Share Login Info, Share Card Info dan ID Theft,” jelasnya.

Scam adalah segala bentuk tindakan yang sidah direncanakan yang bertujuan untuk mendapatkan uang dengan sara menipu atau membohongi orang lain. Biasanya terjadi kontak komunikasi baik melalui media chat, telpon atau lainnya.

Sedangkan phising adalah suatu bentuk tindakan penipuan dengan mencuri informasi penting dengan mengarahkan korban untuk masuk ke halaman/situs palsu dengan maksud menjebak korban.

“Ini paling sering terjadi, banyak link yang beredar di grup washap misalnya link pra kerja yang tak valid yang memaksa kita memberi data pribadi kita,” imbuhnya

Kejahatan ini kerap menyasar layanan streaming berbayar, perbankan, e-commerce dan UMKM. Penipuan lewat phising berkedok transfer perbankan, pembobola data pengguna e-commerce, atau penipuan layanan streaming berbayar dengan iming-iming gratis.

Sementara itu pembicara lain Rustam Hatala mengatakan bahwa internet yang kita akses seperti sosial media itu masih di permukaan atau Surface Web dan Google Web yang lebih banyak adalah Deep Web dan Dark Web.

“Sisi yang kebanyakan orang tak tahu termasuk hal-hal penipuan, penjualan senjata, transaksi penipuan, akses data ada di deep dan dark web,” ujarnya.

Koneksi jaringan internet itu kita bisa mengakses siapapun dan manapun. Jadi menurutnya kebiasaan untuk menutupi web cam pengguna itu adalah bagus.

“Mungkin banyak yang tidak sadar, kalau saya kebiasaannya menempelkan sesuatuuntuk menutupi kamera, karena kita tidak tahu tiba-tiba siapa yang mengaktifkan program kamera kita secara tersembunyi. Kebanyak programmer berbicara sosmed, untuk membicarakan internet yang lebih jauh lagi masih terbatas,” ungkapnya.

Untuk memastikan keamanan browser di internet ada beberapa cara di antaranya adalah mengaktifkan firewall pada sistem operasi, hapus malware, pop up dan iklan yang tidak penting, validasi link yang mencurigakan.

“Jangan pernah klik link yang mencurigakan karena bisa jadi link itu berisi halaman login palsu buatan hacker,” saran Mark.

Untuk itu pastikan link yang diakses adalah situs remsi yang diawali dengan https. Pasalnya situs palsu membuat pengguna bisa terjebak phising yakniupaya penipuan data pribadi lewat klik link.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *