Headlines

Tips Menjaga Keamanan Data Privasi di Internet

Ternate – Saat ini, internet adalah media perantara komunikasi yang jamak digunakan orang. Sebagai pengakses atau pengguna internet, kita harus menyadari bila terkadang ada hak yang telah dilanggar, terutama dalam kaitan privasi data di internet.

“Privasi bisa disebut sebagai hak kita untuk menentukan apakah data pribadi yang kita miliki boleh dikomunikasikan atau tidak kepada pihak lain,” kata Robby Wahyu, Sr. Security Consultant Maxplus  saat menjadi pembicara dalam acara Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kota Ternate, Maluku Utara, Rabu (14/7/2021). 

Menurut Robby, data pribadi adalah setiap data tentang seseorang baik yang teridentifikasi atau dapat diidentifikasi secara tersendiri atau dikombinasi dengan informasi lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui sistem elektronik atau nonelektronik.

Ada beberapa hal kecil yang masih disepelekan, terkait kebocoran data privasi yang bisa terjadi di media sosial. Contohnya adalah di Facebook, menandai teman dalam sebuah unggahan dapat mengakibatkan postingan tersebut muncul dalam lini masa dalamnya kita.

Selain itu, pada WhatsApp jika ada yang memasukkan orang lain ke dalam grup tanpa meminta izin sebelumnya, atau ada yang memberikan nomor telepon teman kepada orang lain yang meminta tanpa seizin pemilik nomor.

“Tanpa sepengetahuan mereka (pemilik akun), hal tersebut sudah tergolong ataupun dapat dikategorikan sebagai pelanggaran privasi,” tambahnya. 

Robby juga menjelaskan, peretasan akun media sosial dapat terjadi ke siapa saja, walaupun itu akun resmi sekalipun. Peretasan seperti ini biasanya diikuti dengan pencurian data serta penipuan.

“Sebagian besar kita tuh masih abai, banyak yang ngga membaca lagi syarat dan ketentuan, bagaimana kebijakan keamanannya, bagaimana pengelolaan data yang mereka lakukan, atau layanan yang diberikan itu legal atau ngga, sudah terawasi atau ngga, itu yang kadang-kadang kita abai sehingga justru mengancam privasi dan data pribadi kita di dalam dunia digital,” jelas Robby.

Peretasan data paling sering terjadi di penggunaan media sosial yang terkadang penggunanya kurang teliti dengan mengizinkan aplikasi pihak ketiga untuk dapat mengambil data ketika pengguna menggunakan aplikasi tersebut. 

“Banyak hal sederhana yang perlu kita perhatikan agar dapat menjaga privasi kita dan juga orang lain di internet,” ujarnya. 

Terkait hal tersebut, Robby menyebutkan ada beberapa tips yang dapat di optimalkan untuk meminimalisir kebocoran data dengan menjaga privasi kita di internet.

Tidak sembarangan mengunggah data pribadi di media sosial. Media sosial itu saran kita untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain tanpa ada batasan. Nah, bermain media sosial itu harus ada pengkategorian, tidak semua informasi yang di posting melalui media sosial itu merupakan konsumsi untuk publik.

Gunakan kata sandi yang kuat untuk setiap akun media sosial yang kita miliki. Kata sandi yang baik terdiri dari variasi huruf, angka dan karakter. Hindari kata sandi yang mudah ditebak seperti tanggal lahir, nama pasangan, nama sekolah dan sebagainya.

Selalu jaga privasi orang lain, jangan memberikan nomor telepon, alamat rumah atau data pribadi milik orang lain tanpa seizinnya. Benih yang kita tanam adalah buah yang kita makan. Jangan melakukan hal yang kita sendiri tidak inginkan terjadi pada kita, tetapi malah kita lakukan. 

Lakukan pengaturan privasi di setiap akun media sosial yang kita gunakan. Tentukan siapa yang bisa melihat profil dan unggahan kita. Perhatikan semua akses yang diminta oleh aplikasi yang terpasang di ponsel kita.

Jangan sampai aplikasi yang dimiliki dapat mengakses data yang tidak dibutuhkan. Selalu perhatikan akses yang dibutuhkan agar tidak terjadi kebocoran data karena aplikasi dari pihak ketiga.

Selain Robby Wahyu, juga hadir pembicara lain dalam webinar ini adalah Fitrah Akbar Muhammad, Ketua HIPMI Kota Ternate, M. Attar Abubakar, Project Leader Napoleon Production, dan Reza Aditya sebagai key opinion leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *