Headlines

BBTF ke-5 Sebagai Wadah Indonesia Berpromosi & Market Place Internasional Digelar

Badung – Ajang Bali Beyond & Travel Fair (BBTF) kembali digelar untuk ke 5 kalinya, dan dibuka dengan banyak keyakinan akan masa depan cerah menanti di tahun tahun berikutnya.

Pameran wisata andalan Bali dan juga Indonesia yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) dari tanggal 26-30 Juni 2018 ini memulai debut di hari pertama dengan sejumlah fakta bahwa dari tahun ke tahun ajang ini memperlihatkan perkembangan yang sangat signifikan.

Kepala Badan Sumberdaya Pariwisata Kemenpar Prof. I Gede Pitana,MSc yang turut memantau dari hari ke hari penyelenggaraan acara sejak hari pertama mengungkapkan keyakinannya bahwa BBTF akan menjadi “Market Place Internasional” dengan melihat kemajuan penyelenggaraan yang terus bertumbuh dari tahun ke tahun.

“BBTF tahun 2018 mengalami kemajuan yang luar biasa dilihat dari baik jumlah seller dan buyer. Saya berdiskusi dengan banyak peserta semuanya memberikan kesan yang positif. Kemudian target kita naik sekitar 40 persen dibandingkan tahun lalu itu luar biasa jadi sekitar 7 triliun lebih oleh karena itu bagi saya BBTF ini diteruskan di tahun tahun kedepan bahkan dalam skala yang lebih besar,” ungkap Pitana.

Lebih lanjut, Pitana mengatakan dengan momentum ini maka komitmen pusat akan BBTF akan terus berlanjut. “Saya sudah berbicara dengan Pemda Bali dan Badung untuk bersama sama membesarkan BBTF ini untuk menjadi betul betul pasar pariwisata internasional. Jadi kita berani bersaing dengan travel fair kelaa dunia lain, MATA misalnya kita harus berani yakin,” imbuhnya.

Ditambahkannga juga, BBTF merupakan pasar pariwisata yang sangat bagus dan perkembangannya luar biasa. Tahun ini ada 320 buyer dan 240 seller dan kita bisa klaim bahwa BBTF merupakan market place internasional. “Mari kita besarkan BBTF dan mari datang lagi tahun depan tanggal 25-29 Juni 2019. Selamat kepada BBTF Wonderfull Indonesia,” tandasnya.

Keyakinan serupa juga diungkapkan plev Ketua Penyelenggara BBTF, I Ketut Ardana bahwa dari tahun ke tahun BBTF terus bertumbuh dan kedepannya optimia mampu mengejar ketertinggalan dari travel fair lainnya yang sudah jauh lebih dulu lahir dan bukan tidak mungkin mampu mensejajarkan diri.

Selain itu, Ardana mengatakan di tahun kelima BBTF diharapkan menjadi wadah bagi daerah lain di Indonesia untuk berpromosi sehingga destinasi potensial Tanah Air bisa diperluas.

Ditambahkannya juga dengan mengikuti BBTF banyak keuntungan yang bisa didapat dari sejumlah provinsi dan sejumlah industri pariwisata yang hadir karena bisa bertemu banyak industri dari berbagai daerah yang akan membantu mereka membuat produk lebih banyak dan mengemas paket baru.

Dari sisi jumlah buyer meningkat hingga 60 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun ini BBTF menghadirkan 320 buyer dari 41 negara dan 68 “trade buyers” terdiri dari pembeli domestik yang dihadirkan Garuda Indonesia dan lima “trade buyers”.

Helatan acara yang mengambil tema “Exploring The Colours of Indonesia” kali ini meningkatkan jumlah target transaki bisnis hingga Rp7,71 triliun. Sementara tahun lalu target dicapai Rp 5 triliun. Peningkatan target transaksi yang cukup siginifikan ini dengan mempertimbangkan para buyer yang hadir kali ini terbilang potensial untuk membawa turis ke Indonesia.

Sementara itu untuk tahun ini penyelenggara menghadirkan 241 sellers termasuk dari tiga negara yang baru kali pertama ikut yakni dari Thailand, Vietnam, dan Uni Emirat Arab. “Bergabungnya tiga negara baru sebagai seller itu menandakan BBTF menjadi salah satu tujuan bagi pelaku pariwisata internasional untuk mempromosikan potensinya seperti halnya dengan ajang pameran internasional lainnya,” ujar Ketut Ardana.

Ardana juga mengaku optimis peningkatan dari beberapa sisi pada penyelenggaraan BBTF dari tahun ke tahun sejak dimulainya pada perhelatan perdana.

Optimisme yang sama juga dikatakan oleh I Gede Ardika mantan Menteri Pariwisata yang turut hadir dalam acara itu mengaku optimis kedepannya BBTF mampu diperhitungkan oleh industri pariwisata regional bahkan tak menutup kemungkinan akan bisa mendunia.

BBTF hingga saat ini sudah mulai diperhitungkan sebagai Pameran Perjalanan dan Wisata Internasional terkemuka di Indonesia dan secara konsisten terus mendapatkan dukungan dari Kementerian Pariwisata sejak tahun pertama.

Dari sisi sistem penyelenggaraan acara, BBTF juga mepertimbangkan industri pariwisata digital dengan tren teknologi yang berkembang sangat pesat saat ini. Hal ini diyakini akan memberikan pengaruh besar dalam dunia pariwisata Indonesia di waktu mendatang.

Dalam usaha mengikuti kecepatan perkembangan era digital saat ini, BBTF bekerja sama dengan Indonomo menggunakan sistem pendaftaran, database dan absensi berbasis Cloud bertujuan agar semua peserta baik buyers dan sellers dapat melakukan transaksi bisnis sesuai dengan jadwal masing-masing. Dari laporan akhir pada sistem inilah yang diharapkan bisa membantu BBTF dalam menyaring dan menentukan market segment tahun mendatang, sehingga dapat dipastikan penyelenggaraan BBTF tahun 2019 akan semakin lebih teratur secara sistematis dan sangat canggih.

Pada penyelenggaran tahun ini, Asita menggandeng Pemerintah Kabupaten Badung, yang turut memberikan dukungan anggaran penyelenggaraan dan promosi sebesar Rp7 miliar. Sejak diselenggarakan tahun 2014, BBTF bertujuan memajukan industri pariwisata melalui sesi bisnis dan promosi langsung, menjadikan ajang tahunan itu sebuah patokan bagi acara perjalanan, pariwisata serta tujuan wisata di Indonesia. BBTF mewakili spektrum pariwisata termasuk sektor perhotelan, operator tur atau agen perjalanan, organisasi pariwisata nasional, konvensi dan biro perjalanan.

Indonesia diharapkan menjadi pemain global dengan mengekspos kekayaan alam yang tak tersentuh, seni budaya dan tradisi di seluruh negeri. Pemerintah menargetkan 4 tujuan wisata yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika dan Labuan Bajo untuk mengakomodasi tren baru pariwisata nomaden, ekowisata serta mengembangkan 10 Tujuan Wisata Bali Baru yang diharapkan akan setara dengan Bali dalam menarik wisatawan asing. BBTF mempertemukan sellers dan buyers dalam satu forum dan membawa sellers dan buyers bersama dalam satu wadah dalam acara bergengsi ini setiap tahunnya.

BBTF merupakan acara tahunan dengan tujuan untuk mendirikan sebuah patokan bagi acara-acara perjalanan & pariwisata dan tujuan-tujuan wisata di Indonesia. Didukung oleh Kementerian Pariwisata Indonesia, BBTF mengadakan acara B2B yang bertujuan untuk memajukan industri pariwisata melalui sesi bisnis dan promosi langsung praktek terbaik dalam MICE dan manajemen Leisure.

Bersama-sama dengan sellers dan buyers dari berbagai negara di seluruh dunia, BBTF memfasilitasi Pre-Schedule Appointment (PSA) dan sesi bisnis untuk buyers dan sellers untuk bernegosiasi untuk durasi jangka panjang dan kebutuhan perjalanan perusahaan.(adh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *