Headlines

3 Modus Paling Sering Dilakukan Pelaku Phising, Mesti Hati Hati!

Denpasar  – Phising menjadi salah satu bentuk kejahatan paling banyak di temukan di dunia digital atau internet. Kian hari, jumlahnya juga terus meningkat. 

Bahkan, dengan semakin berkembangnya teknologi, modus phising yang dilakukan oleh pelaku juga semakin beragam. Oleh sebab itu, Senior Security Consultant Maxpluss juga mengingatkan modus yang sering dilakukan oleh pelaku. 

“Pertama itu mereka mengoleksi data calon korban. Biasanya pelaku phising mengincar data calon korbannya. Namun, terkadang mereka sudah memiliki data awal, seperti email, alamat rumah, dan data pribadi lainnya,” ujar Ricky dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021, wilayah Denpasar, Bali, Senin, (2/8/2021). 

Ricky melanjutkan, bahwa setelah itu pelaku akan menghubungi calon korban untuk mendapatkan data-data yang lebih penting, seperti kata sandi, nomor rekening, kartu kredit, dan one-time password (OTP). 

Selanjutnya, modus lain dari pelaku juga biasanya membawa nama instansi tertentu. Ricky menegaskan, demi mendapatkan kepercayaan calon korban, hampir semua teknik phising menggunakan nama atau instansi yang dikenal calon korbannya. 

“Misalnya menggunakan website marketplace yang namanya telah dimodifikasi, seperti tok-ped.com, shoppe.com, jenis, bank BCA, dan sebagainya,” kaa Ricky. 

Kemudian modus lainnya yang bisa digunakan ilah menggunakan kalimat yang mendesak. Ricky menjelaskan kegiatan phising yang dilakukan melalui email sering berisi kejutan yang menyenangkan. 

“Misalnya kaya menang hadiah, Selamat Anda Menang Undian Rp 100 juta. Namun, di sisi lain terkadang phiser email juga mendesak korban untuk memutuskan sesuatu seperti memperbaharui kata sandi yang baru saja diretas,” kata dia. 

Oleh sebab itu penting untuk memiliki pengetahuan mengenai phising dan cara menghindarinya. Dalam kesempatan yang sama, Pendiri Casolanis, Nita Sellya juga menyampaikan untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan dompet digital. 

Ia memberikan sejumlah tips memilih dompet digital yang aman. Hal ini, menurut Nita penting agar tidak mudah tertipu dan dompet digital justru terkuras. 

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia.

Dalam webinar kali ini hadir juga, Ketua Program Studi Teknik Informatika Universitas Dhyana Putra, Gerso Feoh, dan Key Opninion Leade, Ainun Auliah. 

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *