Taliabu – Dunia digital berkembang semakin pesat, membuat semua hal jadi berbeda dengan jaman dulu. Berbagai kemudahan diberikan berkat adanya digitalisasi, seperti kita mengakses informasi, membeli barang, dan belajar.
Namun, digitalisasi juga menuntut kita untuk bisa beradaptasi, serta tetap bisa produktif dan kreatif. Untuk dapat beradaptasi dengan digitalisasi kita memerlukan kemampuan cakap digital.
“Cakap digital adalah kemampuan kita untuk memahami, mengarahkan dan memanfaatkan teknologi internet itu sendiri. Digital skill juga bukan hanya tentang kita belajar, dan mengembangkan keterampilan teknologi kita. Tetapi juga melibatkan nilai dan etika kita sendiri,” ujar Febri Cahya Pratama, Head of Operations Viding.co, saat menjadi pembicara dalam acara Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Taliabu, Maluku Utara, Senin (19/7/2021).
Febri juga menambahkan, dengan nilai dan etika tersebut tentunya kita akan mendapatkan hasil yang maksimal dari teknologi itu sendiri. Sehingga, kita bisa mengarahkannya menjadi output yang positif juga.
“Masa pandemi ini kita sangat dituntut untuk lebih cepat beradaptasi dengan dunia digital dan teknologi tentunya. Agar bisa mengimbangi transformasi digital, kita perlu memiliki setidaknya tiga kemampuan digital,” tambahnya.
Kemampuan digital pertama yang dibutuhkan adalah literasi data dan informasi. Sekarang data dan informasi sudah jadi konsumsi di semua lapisan masyarakat. Semua bisa akses informasi dengan mudah dimanapun dan kapanpun. Tetapi, juga ada kekurangan kalau kita tidak berhati-hati dalam penyebaran informasi karena akan menimbulkan hoaks atau terjadinya disinformasi.
Selanjutnya, masyarakat dituntut untuk menguasai kemampuan komunikasi online. Seiring berkembangnya zaman, komunikasi tidak hanya terjadi saat kita sengaja bertemu langsung. Tentunya dengan bantuan teknologi dan internet, kita bisa berkomunikasi bahkan sampai luar pulau sekalipun.
“Apalagi di masa pandemi seperti ini semua dilakukan serba online, maka tata cara kita untuk berkomunikasi secara online berbeda dengan bertemu langsung. Itu harus dipelajari juga,” ujarnya.
Selanjutnya Febri juga mengatakan, digital skill yang paling penting saat ini adalah remote working collaboration. Di masa pandemi seperti ini, banyak perusahaan dan bisnis yang mulai menggunakan metode ini. Karena adanya batasan-batasan selama pandemi yang membuat kita tidak bisa datang ke kantor, salah satu jalan keluarnya adalah bekerja dengan remote working control ini.
Lalu cara supaya remote working ini berjalan dengan baik, dan deadline bisa terselesaikan dengan baik menurutnya adalah menggunakan tools task management. Kemudian juga memberikan training atau pemahaman dulu tentang apa yang harus dilakukan, dan cara melakukan remote workingnya.
“Paling penting dari semuanya adalah disiplin dan komitmen dari masing-maisng individu. Karena kita bekerja jauh dari pengawasan juga,” jelas Febri.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Siberkreasi menyelenggarakan Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital. Webinar kali ini dilakukan di wilayah Kabupaten Taliabu, Maluku Utara, Senin (19 Juli 2021).
Webinar kali ini menghadirkan pembicara yaitu Febri Cahya Pratama (Head of Operations Viding.co), Rendy Doroii (COO Medialogy Digital), Agusrianto La Ani (Foreman CCR PT. Sumberdaya Dian Mandiri), dan Fandy Ruby.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
