Headlines

Heboh, Jin Tertular Virus Corona Dan Ada Jejak Wisata Di Pulau Dewata Bali

Denpasar- Salah seorang wisatawan asal china bernama Jin, dinyatakan positif terjangkit virus korona oleh pusat pengendalian dan pencegahan penyakit (CDC) kota Huainan propinsi Anhui, China tanggal 05 Februari 2020. Jin sebelumnya sempat berwisata di pulau Bali sejak tanggal 22 Januari tiba di bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, dan kembali pulang tanggal 28 januari 2020. Kemana saja dia mengisi masa liburnya di Bali, pihak konsulat jendral china di Bali masih sedang menelusuri dan belum mengeluarkan informasi resmi terkait aktivitas Jin dalam kurun waktu 6 hari tersebut. Tapi dihimbau agar penumpang yang kebetulan satu pesawat dengan Jin, saat datang ke Bali maupun saat kembali pulang ke China untuk segera memeriksakan kesehatan dirinya.

Jin datang ke Bali menggunakan pesawat Lion Air JT 2618 dari bandara Tianhe Wuhan, bersama 187 penumpang lain dan 11 kru. Sedangkan saat kembali pulang Jin menggunakan pesawat Garuda Indonesia GA858. Terkait hal ini kepala dinas Kesehatan Propinsi Bali, I Ketut Suarjaya, mengatakan pihaknya masih menelusuri jejak Jin selama wisata di Bali. “Masih ditelusuri karena banyak nama Jin- jin lain, tp hampir bisa dipastikan bahwa dia (jin) tertular virus korona di negaranya di China. Menurutnya sejak datang ke Bali hingga hari ini sudah 16 hari tidak ada warga yang tertular positif virus korona.  Masa incubasi hitungannya 14 hari, “sudah 8 hari setelah dia (Jin) meninggalkan Bali, ini hari ke 16 sejak dia (Jin) dinyatakan positif tertular,” terang Suarjaya, Kamis (13/02) di sebuah acara di kantor Bank Indonesia cabang Bali. 

Anggota DPRD Kota Denpasar, Anak Agung Ngurah Gede Widiada, mengatakan kejadian ini harus disikapi dengan tenang dan serius, serta penuh dgn kewaspadaan. “Pemerintah harus lebih proaktif dan lebih tanggap untuk mengantisipasi perkembangan virus corona dan cara-cara pencegahan nya. Dan menginformasikan ke masyarakat dan Publik secara obyektip, apa yg sebenarnya terjadi jgn di tutupi. Kita memberi rasa hormat dengan kecepatan langkah Gubernur & Pemerintah Pusat semenjak virus ini merebak di china. Langkah kebijakan yg strategis sudah dilakukan, walau ini sangat pahit bagi bali yg mengandalkan Pariwisata sebagai income kesejatraan masyarakat, tetapi sepahit apapun kita- kita harus tabah menghadapi kondisi yg benar benar mengerikan untuk kemanusian, ibarat nya kita melawan musuh yg tidak kelihatan yg menyebabkan semua masyarakat yg menyukai Treveling menjadi sangat waspada dan menahan diri”, kata ketua fraksi NasDem PSI kota Denpasar ini.
“Info yg kami dengar dari seorang kawan yg menjadi Maneger Hotel, Touris sudah turun 30 % sd 40 % . Ini memang cukup menghawatirkan perkembangan pariwisata Bali. Sebagai salah satu pintu gerbang wisatawan masuk ke indonesia bagian tengah khususnya dan indonesia pada umumnya perlu mendapat perhatian khusus dari presiden Jokowi.
Sambil ber sikap proaktif tidak boleh kendor mengantisipasi perkembangan virus corona.

Kita berharap seluruh kompenen pariwisata di Bali Bahu membahu menjaga Bali dan semua pihak termasuk pemerintah harus mengetatkan ikat pinggang lebih efisien dan efektif dalam pemanfaatan anggaran karna situasi yg tidak menentu dan berkurang nya touris karna cansel akibat dampak virus korona akan sangat berdampak terhadap pendapatan daerah.
Kita Berdoa semoga situasi yg mencekam dan sangat menghawatirkan masyarakat kita dan masyarakat yg suka melakukan traveling dan industri pariwisata secepat nya dapat diatasi dan kita dukung langkah-langkah tegas pemerintah untuk antisipasi virus corona menyebar di pulau Bali dan di indonesia lainnya,” tambah Widiada yang juga wakil ketua DPW Partai NasDem Bali.

Widiada juga mengatakan kalau masa sepi ini berkepanjangan sebaiknya dipakai untuk berbenah terkait infrastruktur jalan maupun obyek wisata termasuk fasilitas- fasilitas pendukung pariwisata lainnya. “Di pelabuhan atau bandara gunakan peralatan berstandar internasional canggih untuk mendeteksi segala macam ancaman, termasuk ancaman virus dan penyakit menular lainnya yang bisa menyebar mempengaruhi dunia kepariwisataan Bali”, tutup penglingsir Puri Peguyangan Denpasar ini. (Abi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *