Headlines

Usai Nyepi Forum Sekar Bali Gelar Tradisi Megibung

Denpasar – Tradisi makan bersama dalam satu nampan (Megibung) khas masyarakat di Kabupaten Karangasem Bali telah menjadi perekat para perantau asal kabupaten Karangasem yang ada di suatu daerah.

Seperti para perantau asal Kabupaten Karangasem yang tergabung dalam Forum Semeton Karangasem (Sekar) Bali hingga kini masih terus mentradisikan megibung yang dilakukan setiap tahun usai perayaan hari raya Nyepi.

Sabtu (23/03) bertempat di salah satu ruangan rumah tokoh asal Karangasem, Prof Dr Nyoman Suparta, di Tohpati, Denpasar, puluhan pengurus Sekar Bali menggelar tradisi megibung, Sabtu (23/2/2019) malam.

Dalam suasana penuh keakraban, makan bersama digelar dengan menu tradisional lawar. Mereka duduk mengelilingi nampan yang sudah berisi nasi dan lawar lengkap dengan sate lilit ikan.

Sembari bercengkrama, makan bersama berlangsung santai, hangat dan suasana cair tidak ada sekat-selat diantara mereka.

Ketua Forum Sekar Bali Ida Bagus Bima Putera mengatakan, megibung ini digelar untuk silaturahmi setelah umat Hindu merayakan Hari Nyepi.

Karena berbagai kesibukan pengurus sehingga baru bisa digelar saat ini yang dihadiri Ketua Partai NasDem Bali yang juga tokoh asal Kecamatan Bebandem Karangasem.

” Setelah Nyepi, kami Forum Sekar Bali, mengadakan temu wirasa dilanjutkan megibung asal Karangasem,” ujar Bima yang juga caleg Partai NasDem untuk DPRD Provinsi Bali nomor Urut 1.

Apalagi, bagi yang berada di rantau, tidak seperti warga yang tinggal di Karangasem yang bisa mengikuti tradisi megibung. Tentunya megibung ini, demikian bermakna bagi para perantau seperti di kota Denpasar yang juga jarang bertemu.

Melalui megibung, pihaknya ingin menyemangati mereka di rantau agar terus memupuk kekompakan, kebersamaan dan rasa persaudaraan.

“Sejak zaman Ketua Prof Suparta, sampai sekarang tradisi megibung ini kami pertahankan, di mana bisa silaturahmi, tidak ada derajat, pangkat, semua duduk bersama, ini sekaligus menunjukkan simbol kegotongroyongan kita,” imbuh Bima.

Pada momentum menjelang Pemilu dan Pilpres ini, pada pertemuan Sekar Bali, juga dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan agar menggunakan hak pilihnya sesuai hati nurani masing-masing.

“Mari gunakan hak pilih kita, datang ke TPS, jangan sampai golput sebab suara kita menentukan masa depan bangsa,” ucap Bima mengingatkan.

Dalam kesempatan sama , anggota dewan penasehat Forum Sekar Bali, Oka Gunastawa juga menyampaikan apresiasi terselenggaranya megibung yang merupakan tradisi leluhur di Karangasem.

“Banyak nilai-nilai filosofis dan makna positif yang bisa dipetik dari megibung, yakni bagaimana kita duduk bersama sebagai satu saudara, tidak ada sekat-sekat, bahkan sekat sosial, dalam suasana kebersamaan,” tandas Gunastawa yang maju sebagai Caleg Partai NasDen untuk DPR RI nomor urut 1 Dapil Bali itu.

Megibung selain mempererat juga sebagai media komunikasi sosial yang baik sembari menikmati kuliner tradisional, dan wujud syukur atas capaian-capaian selama ini.

Selain itu, megibung juga bisa mempererat satu dengan yang lainnya, menjadi ajang melakukan komunikasi sosial yang melalui makan bersama, terlebih bagi mereka yang ada di Tanah Rantau.

*Megibung ini juga menjadi ajang nostalgia sekaligus melestarikan warisan adiluhung leluhur kita,” demikian Gunastawa.

Kesempatan itu bisa dimanfaatkan bagi generasi muda untuk melestarikan tradisi megibung, sebagai komunikasi sosial yang bagus mencari titik temu, sembari memecahkan berbagai masalah bersama. (ful)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *