Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Kontribusi Wilayah dan Posisi Sumbar Tahun 2021
Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengeluarkan data dan informasi pertumbuhan ekonomi secara nasional yang dicapai oleh pemerintah pada Tahun Anggaran (TA) 2021 pada Hari Senin, tanggal 7 Februari, yaitu sebesar 3,69 persen.
Sasaran ini meleset dari yang telah direncanakan hendak dicapai sebelumnya oleh pemerintah melalui Menteri Keuangan, yang optimis dapat tercapai sebesar 3,7, namun faktanya pencapaian TA 2021 merupakan sasaran yang meleset kesekian kalinya. Bahkan, pada Triwulan III/2021 capaian pertumbuhan ekonomi kembali merosot ke angka 3,51 persen dan melihat kecenderungan capaian pertumbuhan ekonomi triwulanan, maka secara tahunan kami melalui tulisan dimedia ini telah memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahunan hanya akan mencapai 3,2 persen. Pemerintah sendiri menargetkan pertumbuhan ekonomi 2021 di kisaran 3,7 persen–4,5 persen, proyeksi ini juga telah mengalami revisi, dari sebelumnya menetapkan perkiraan sasaran tertinggi 4,3 persen.
Pertumbuhan ekonomi tertinggi dengan melampaui pertumbuhan ekonomi nasional berdasarkan provinsi dicapai oleh Maluku dan Papua, yaitu sebesar 10,09 persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi terendah yang berarti berada dibawah capaian pertumbuhan ekonomi nasional, yaitu Bali dan Nusa Tenggara sebesar 0,07 persen. BPS juga menyampaikan bahwa struktur perekonomian Indonesia pada Tahun 2021 masih didominasi oleh Pulau Jawa dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto-nya (PDB)sebesar 57,89 persen.
https://kabardenpasar.com/utama/presiden-jokowi-umkm-jadi-komponen-penting-pemulihan-ekonomi-nasional/
Walaupun begitu, capaian pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa hanya sebesar 3,66 persen pada Tahun 2021 atau dibawah capaian nasional dengan selisih 0,03 persen. Selanjutnya, Pulau Sumatera mencatatkan kontribusi terhadap PDB sebesar 21,7 persen, dengan capaian pertumbuhan ekonomi sebesar 3,18 persen. Sementara itu, Pulau Kalimantan dan Sulawesi masing-masing memberikan kontribusi terhadap PDB secara nasional sebesar 8,25 persen dan 6,89 persen dengan capaian pertumbuhan ekonomi masing-masing sebesar 3,18 persen dan 5,67 persen.
Lalu bagaimana halnya dengan posisi capaian pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021 yang sebesar 3,29 persen, meskipun hasil ini lebih baik dibandingkan pertumbuhan ekonomi yang dicapai pada Tahun 2020 sebesar -1,62 atau terkontraksi. Secara kewilayahan, kinerja pertumbuhan ekonomi yang minus tersebut menempatkan Provinsi Sumbar berada pada urutan keenam diantara Provinsi di Pulau Sumatera. Meskipun demikian, pertumbuhan ekonomi yang kontraksi pada Tahun 2020 itu lebih baik dibandingkan dengan capaian pertumbuhan ekonomi nasional yang terkontraksi sebesar -2,07 persen.
Pada Tahun 2021, capaian pertumbuhan ekonomi Provinsi se-Sumatera secara rata-rata berada dibawah pertumbuhan ekonomi nasional, yaitu sebesar 3,18 persen. Kinerja pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yaitu 5,05 persen, yang kedua Provinsi Jambi sebesar 3,66 persen, berada diurutan ketiga yaitu Provinsi Sumatera Selatan sebesar 3,58 persen dan yang terendah adalah Provinsi Sumatera Utara sebesar 2,61 persen. Sementara, Provinsi Sumatera Barat masih bertengger diurutan keenam dalam capaian pertumbuhan ekonomi di bawah Provinsi Kepulauan Riau yang mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 3,4 persen.
https://kabardenpasar.com/utama/presiden-jokowi-2022-momentum-indonesia-masuki-fase-pemulihan-ekonomi/