Dilantik Cok Ace, J2PS Siap Bangun Kesadaran Masyarakat Soal Sampah
Kabardenpasar -Setelah dideklarasikan pada 22 Agustus 2022 lalu, Jaringan Jurnalis Peduli Sampah (J2PS) Bali lanjut hari Sabtu 29 Oktober 2022 dilakukan pelantikan pengurus.
Berkenan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace, melantik kepengurusan pimpinan Agustinus Apolonaris K Daton untuk masa bakti 2022 -2025.
Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Gema Santi Klungkung, Bali menjadi lokasi pelantikan yang dihadiri puluhan wartawan dan juga bupati Klungkung I Nyoman Suwirta tersebut.
Usai acara pelantikan lanjut dirangkai diklat dengan tema pemahaman jurnalis terhadap pengelolaan sampah dengan menghadirkan beberapa narasumber kompeten dibidangnya diantaranya, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan PPKLH Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Provinsi Bali I Made Dwi Arbani, General Manager IPRO Martini Indrawati, Direktur Bali Waste Cycle Olivia Anastasia Padang, serta Ketua APSI Putu Ivan Yunatana.
Ketua J2PS Bali Agustinus Apolonaris K Daton mengatakan, ketiga narasumber yang dihadirkan hari ini, diharapkan bisa memberi sudut pandang dan solusi bagi penanganan sampah. Kita sebagai wartawan, tidak boleh lelah terus menerus mensosialisasikan dan mengkomunikasikan soal pemilihan, pemilahan dan pengelolaan sampah”, jelas Apollo.
Diharapkan juga selepas diklat hari ini, media dan kawan-kawan jurnalis bisa meliput lebih dalam dan tajam mengenai isu sampah. “Setelah kita menerima perspektif baru hari ini tentang pengelolaan sampah, dalam benak kita kalau sampah bukan sekedar sampah, tapi juga komoditas. Ada circular economy yang bisa dijalankan jika kita bisa mengolah sampah dengan baik dan benar,” urai Apollo.
Sementara Cok Ace mengatakan pemerintah Provinsi Bali telah memberlakukan Peraturan Gubernur Nomor 47 Tahun 2019 tentang “Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber” untuk mengatur dan merubah pola pengelolaan sampah kumpul, angkut dan buang, menjadi pengelolaan sampah yang penanganannya dilakukan dari hulu, dengan cara pemilahan sampah organik dan an-organik mulai dari tingkat rumah tangga (sebagai penghasil sampah pertama).
“Bila media sudah mampu membawa isu sampah ke keluarga sebagai sumber, maka Bali akan bersih, asri dan indah. Sebab peran masyarakat sangat sentral dalam penanganan sampah”, tutupnya.***
***