Lapas Narkotika Kelas IIA Bangli Lengkapi Fasilitas Kesehatan untuk WBP, Buka Klinik Pratama
Kabardenpasar – Lapas Narkotika Kelas IIA Bangli kini menyediakan layanan kesehatan lebih lengkap dan modern melalui Klinik Pratama yang baru diresmikan. Klinik ini menjadi fasilitas penting bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) setelah berhasil meraih akreditasi paripurna dari Kementerian Kesehatan RI. Peresmian klinik dilakukan langsung oleh Plt. Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Y. Ambeg Paramarta, pada Jumat (8/11/2024).
Acara peresmian tersebut turut dihadiri oleh Direktur Perawatan, Kesehatan, dan Rehabilitasi Maulidi Hilal, Kepala Divisi Pemasyarakatan Bali I Putu Murdiana, dan Kepala Lapas Narkotika Bangli Marulye Simbolon beserta jajaran.
Dengan fasilitas yang memadai dan dukungan tenaga medis profesional, Klinik Pratama diharapkan mampu memenuhi kebutuhan kesehatan WBP, mulai dari pengobatan hingga tindakan preventif. Kehadiran klinik ini merupakan langkah nyata untuk memberikan layanan kesehatan yang lebih optimal bagi WBP, selaras dengan hak-hak dasar yang mereka miliki.
Dalam sambutannya, Plt. Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Y. Ambeg Paramarta, menyampaikan apresiasinya terhadap Lapas Narkotika Bangli.
“Peresmian Klinik Pratama ini membuktikan komitmen kita dalam memberikan hak-hak dasar bagi seluruh warga binaan, termasuk hak atas kesehatan,” ujar Y. Ambeg Paramarta. Ia berharap, dengan adanya fasilitas ini, kesehatan WBP dapat terjaga sehingga mereka dapat menjalani program pembinaan dengan lebih optimal.
Lebih lanjut, Y. Ambeg Paramarta berharap dengan adanya Klinik Pratama ini, kesehatan WBP dapat terjaga dengan baik sehingga mereka dapat mengikuti program pembinaan dengan optimal. “Sehat jasmani dan rohani adalah modal utama dalam proses pembinaan,” imbuhnya.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali, Pramella Yunidar Pasaribu, yang ditemui di tempat terpisah, turut menyampaikan apresiasi atas langkah yang dilakukan Lapas Narkotika Bangli. Menurutnya, klinik ini mendukung program rehabilitasi dan reintegrasi sosial bagi WBP.
“Kesehatan yang baik merupakan salah satu kunci keberhasilan program rehabilitasi dan reintegrasi sosial bagi WBP. Dengan adanya Klinik Pratama ini, kita berharap WBP dapat keluar dari Lapas dalam kondisi yang sehat dan siap untuk kembali ke masyarakat. Ini sejalan dengan tujuan pemasyarakatan, yaitu untuk mengembalikan WBP menjadi warga negara yang produktif.” ujar Pramella
Dengan adanya Klinik Pratama ini, diharapkan layanan kesehatan bagi WBP di Lapas Narkotika Bangli semakin optimal, sejalan dengan visi pemasyarakatan untuk mengembalikan WBP sebagai warga negara yang siap berkontribusi di tengah masyarakat. ***