Kurang 30 Menit Bagi BASARNAS Tangani Kecelakaan Laut
Denpasar – Teknik pertolongan kecelakaan di laut (water rescue) yang dilaksanakan Basarnas Bali bersama potensi SAR, membuktikan penanganan peristiwa kecelakaan laut yang terjadi di kawasan pelabuhan Beno Denpasar Bali ditangani kurang dari 30 menit.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar Ketut Gede Ardana mengatakan latihan water rescue ini memperlihatkan kemampuan sumberdaya personil Basarnas ataupun potensi SAR yang teruji baik kerjasama dan koordinasinya. “Latihan ini telah diuji kesiapsiagaan dan pelayanan kepada masyarakat dengan perhitungan waktu respon time, dimana targetnya adalah 15 menit, walaupun secara prosedur standard waktunya 30 menit sejak laporan kejadian diterima” ungkapnya.
Ardana menambahkan, tim SAR gabungan sudah memahami, bagaimana dia bekerja sama di lapangan, pembagian tugas-tugas jelas, dengan demikian melalui kegiatan rutin latihan SAR diharapkan nantinya ketika penanganan kejadian serupa bisa menghasilkan yang baik dan menekan jumlah korban jiwa.
Kegiatan yang berlangsung hari senin (22/10) dari pukul 09.00 Wita tersebut melibatkan potensi SAR dari TNI AL, Polair, Sabhara, BPBD, Dunsos, KPLP, KKP, KSOP, Damkar, Pelindo 3, Bekangdam, dan PMI.
Skenario dalam latihan SAR kali ini menangani kecelakaan pelayaran, yakni 1 buah fast boat dengan nama Bunga Lestari mengalami mati mesin di dekat Pelabuhan Benoa. Fast Boat yang bertolak dari Pelabuhan Benoa hendak menuju Nusa Lembongan membawa 10 POB. Laporan kejadian diterima Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar sekitar pukul 09.30 Wita. Dengan kondisi kritis tersebut, maka Kepala Kantor memutuskan untuk segera mengerahkan Heli BO HR 1524 dari Bandara Udara I Gusti Ngurah Rai. Setibanya di lokasi kejadian, langsung diturunkan 2 orang rescuer (teknik free jump), tepat di posisi para korban terombang- ambing gelombang laut. Mereka melakukan penanganan awal dan segera melaporkan kondisi korban. Diketahui 1 orang korban tak sadarkan diri, 1 orang alami cidera kepala, dan 1 orang hipotermia, sementara 7 orang lainnya dalam keadaan baik.
Selain pergerakan Heli BO HR 1524, juga dilakukan pengerahan personil dengan menggunakan Rigit Inflatable Boat (RIB), rubber boat, Jetski, rescue truck dan truck personil. Tim SAR gabungan berupaya memberikan pertolongan kepada seluruh korban. Korban yang tak sadarkan diri segera dibawa ke darat menggunakan jetski dan langsung ditangani tim medis, selanjutnya dirujuk ke RS Sanglah dengan ambulance PMI Kota Denpasar. Korban lainnya yang alami cidera kepala berhasil dievakuasi dan dibawa ke darat menggunakan rubber boat, sementara ambulance KKP sudah siap untuk membawa korban menuju RS. Sanglah. Begitu pula dengan korban selamat lainnya, dievakuasi menggunakan RIB.
Tak jauh dari lokasi operasi SAR, diterima juga laporan tentang kapal nelayan yang terbakar. Diketahui 1 orang korban mengalami luka bakar di bagian tangan. Menindaklanjuti informasi tersebut, segera dikerahkan KN SAR Arjuna 229 menuju lokasi terbakarnya kapal. Korban luka berhasil dievakuasi sementara kapal SAR berusaha memadamkan api dengan water canon. (Nil).