Mixochef Mixoligist Captain, Kompetisi Unik Para Bartender
Denpasar – Profesi bartender telah menjadi salah satu sisi penting di industri pariwisata dunia. Bartender tak hanya dituntut memberikan keramahtamahan dan atraksi kelihaian tangan mereka untuk para tamu dari balik meja kerjanya, tp mereka juga harus berinovasi dan berkreasi meracik minuman yang bisa memuaskan para tamu dan juga memberikan rasa khas tempat masing masing.
Tak hanya itu peran bartender sebagai ujung tombak edukasi kepada para tamu untuk mengkonsumsi minuman yang bertanggungjawab sesuai batasan umur dan tidak berlebihan juga perlu diacungi jempol.
Untuk itulah sejumlah kompetisi bartender dunia sering diadakan sebagai bentuk kompetisi sehat eksistensi dan kreativitas mereka. Salah satunya adalah yang dihelat oleh Asosiasi Bartender Indonesia (ABI) yang menggelar kompetisi unik yang menggabungkan teknik membuat coctail dan penyajiannya bersama makanan.
Ajang ini digelar kali pertama dalam kompetisi yang menggabungkan dua profesi berbeda yakni bartender dan chef yakni Mixochef Mixologist Captain Competition di Maya Resort and Spa Sanur.
Menurut Robhet Rebecca, ketua harian Asosiasi Bartender Indonesia (ABI) mengatakan, di Maya Resort Sanur pada Selasa 26 November 2018, kompetisi dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menyandingkan antara makanan dan minuman. Dan Ia berharap dengan adanya kompetisi itu menu yang tersaji tidak lagi monoton dan mampu melahirkan kreasi baru. “Jadi biasanya kita tahu dua profesi ini jalan secara mandiri, nah kali ini kita sandingkan keduanya,” kata Robert.
Dalam kompetisi yang dibuka pada Senin 25 November 2018 lalu, ABI menggandeng merek minuman jenis rum Captain Morgan yang dikenal di dunia.
Kompetisi tahun ini adalah penyelenggaraan yang kedua dengan tema “Mixochef Micologist Captain Competition” yang diikuti oleh para bartender dari berbagai resto dan bar di seluruh Indonesia.
Dari ratusan para bartender dari berbagai daerah akhirnya pada Senin 25 November 2018 lalu 22 peserta terpilih untuk unjuk kebolehan mereka di depan para juri. Sebagian besar bartender berasal dari Bali, Jakarta, Surabaya dan Makasar. “Dari 22 peserta 2 diantaranya dari Surabaya dan Makasar. “Yang ikut tahap seleksi mencapai ratusan “mereka mengikuti audisi secara online,”jelas Robert.
Selain itu, profesi sebagai seorang bartender juga cukup menjanjikan, Robhet mengakui saat ini profesi yang identik dengan racikan minuman beralkohol itu juga di gandrungi oleh kaum hawa. “Tidak hanya laki-laki, perempuan juga makin banyak dan Bali saat ini masih bertahan sebagai juara 1 di ajang kompetisi bartender se -ASIA,”paparnya.
Ia juga menambahkan, dalam kompetisi itu tidak hanya ingin melahirkan seorang bartender dan chef yang andal namun bagaimana kedua profesi itu semakin diminati dan mampu memberikan edukasi kepada audiance. “Jadi pelanggan tidak sekedar makan namun kita harapkan mereka tau apa yang dihidangkan,”tegasnya.
Dan terkait teknik penjuriannya, pria asli Buleleng ini mengatakan jika banyak hal bisa mempengatuhi penilaian seperti ketepatan waktu, tema yang diangkat hingga penguasaan presentasi,”imbuhnya.(Abi )