Latihan SAR Ausindo Tingkatkan Koordinasi Operasi Pencarian dan Pertolongan

0

Denpasar- Latihan SAR gabungan Australia dan Indonesia (AUSINDO) yang berlangsung tiga hari telah mampu meningkatkan koordinasi dan komunikasi dalam operasi pencarian dan pertolongan.

Lebih dari 95 orang terlibat dalam pelatihan SAR ini, baik dari Basarnas Pusat, Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, TNI/ POLRI, Pusdalops, Imigrasi Kelas I Denpasar, Airnav Cabang Denpasar, KSOP Benoa, KPLP Benoa, KKP Kelas I Denpasar, serta instansi terkait lainnya.

Melalui simulasi ini, tampak jelas terlihat peranan masing-masing bagian yang berada dalam organisasi operasi SAR.

Dimulai dari penerimaan signal disstres hingga korban terevakuasi dan mendapatkan penanganan medis diperlukan waktu sekitar 2 jam 30 menit.

Penutupan latihan SAR gabungan Australia dan Indonesia ini berlangsung di Ruang Serba Guna Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, Rabu (27/03/2019). Direktur Kesiapsiagaan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Didi Hamzar menutup acara.

Turut hadir dalam ceremonial tersebut diantaranya Kepala Biro Perencanaan, Moh. Barokna Haulah . dan para pejabat di lingkungan Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram, Kupang, Surabaya dan Bandung.

Pihak AMSA (Australia Maritime Safety Authority) diwakilkan oleh General Manager and Delegate AMSA, Mark Morrow dan 4 orang lainnya.

Masing-masing pihak yang terlibat, diberikan waktu untuk pemaparan tentang kesimpulan dari kegiatan yang telah terlaksana.

Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Made Junetra, S.H. selaku SMC ( SAR Mission Coordinator) diberikan kesempatan pertama untuk memaparkan apa yang sudah dilakukan dan kendala yang ditemui.

Selanjutnya adalah pemaparan oleh Wasdal (wasit dan Pengendali) dan diakhiri dari pihak AMSA.

Di penghujung sesi tersebut dilakukan diskusi singkat untuk memberikan saran dari seluruh peserta maupun pelaku simulasi yang hadir.

Kesimpulan secara keseluruhan menurut Wasdal yakni, masih ditemui kendala terkait penggalian data dan informasi yang sebenarnya bisa dipersingkat.

Menurutnya, sebagian besar dari tiap tahapannya dinilai sukses dan akan terus ditingkatkan.

Didi Hamzar menjelaskan, Basarnas memiliki 13 Kantor Pencarian dan Pertolongan yang berbatasan langsung dengan Australia.

Dilatarbelakangi hal itulah, perlu dilakukan latihan secara berkelanjutan, serta koordinasi dan kerjasama yang baik diantara keduabelah pihak.

“Momen seperti ini, penyelenggaraan latihan di Bali adalah saat yang lama, dan mungkin baru 13 tahun ke depan akan diselenggarakan di lagi di Bali, dimana sudah banyak ada perubahan dan perlu dilakukan kembali latihan SAR gabungan Ausindo,” ungkapnya.

Di akhir sambutannya, ia berterimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat sehingga rangkaian acara dapat berjalan dengan lancar.

“Simulasi yang sudah dilaksanakan memang seperti skenario dan perencanaan sebelumnya, untuk itu saya berterimakasih kepada pihak-pihak yang terlibat dan membantu hingga latihan SAR ini berjalan lancar dan sukses,” tutup Didi. (ful)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *