Dari 364 Daerah Tujuan Wisata (DTW) Di Bali, Baru 50 Kantongi Sertifikat CHSE

Mangupura – Hingga saat ini baru sekitar 50 Daerah Tujuan Wisata (DTW) yang mengantongi sertifikat CHSE dari Pemprov Bali. Sisanya dari total 364 DTW yang ada di Bali masih sedang proses, kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa, di Kuta (27/10).

“Dari total 364 DTW ( Daerah Tujuan Wisata) hampir 50 DTW sudah mengantongi sertifikat dari Pemprov Bali, sisanya sedang berproses , ” kata Astawa di acara pemberian sertifikat CHSE kepada sejumlah pelaku usaha di Berlin Gastro Kitchen and Pool Bar Jalan By Pass Ngurah Rai Kuta Selasa 27 Oktober 2020.

Astawa berharap perusahaan lainnya secepatnya beradaptasi dan mengikuti langkah langkah ke normalan baru dalam menyongsong pariwisata Bali.

Salah satu pelaku usaha yang menerima sertifikat standart CHSE di acara tersebut adalah Shooters, salah satu resto dan arena minigolf yang ada di bilangan Petitenget Kuta.

Agus selaku HRD Shooters mengatakan tempat nya bekerja dari awal pandemi sampai sekarang tetap buka, dan dengan adanya sertifikat ini shooters sangat terbantu karena sudah sesuai standar CHSE sehingga tamu merasa nyaman berkunjung. Shooters merupakan mitra outlet Bir Bintang yang ikut dalam pilot project awal bir bintang bersama sekitar 50 outlet mitra.

Bir Bintang dalam solusi masa pandemi memberikan pelatihan, protokol kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan ( cleanliness, health, safety & environmental sustainability-CHSE) siap sinergi dan memandu outlet mitra bir bintang dalam standart protokol kesehatan covid-19.

Dalam progam pelatihan tersebut akan mendapatkan sertifikatnya dalam era new normal. Bir bintang menyediakan microsite yang berisi daftar tujuan wisata yang sudah tersertifikat oleh Dinas Pariwisata Bali. platform www.tetapbisa.id sudah bisa diakses oleh pengguna wisata mulai bulan november 2020.

Head of Marketing Multibintang Bintang Indonesia, Jessica Setiawan berharap para outlet mitra bintang segera berbenah dan menerima pelatihan protokol kesehatan yang sudah tersertifikasi dan sesuai standart internasional. Harapannya agar pariwisata bali segera bangkit menyongsong 2021.

Astawa menjelaskan dalam sertifikasi pelaku industri pariwisata akan dilakukan oleh stake holder terkait yakni ; Dinas Kesehatan, Dinas Pariwisata, Asosiasi Lembaga Pariwisata yang sudah menggantongi izin lembaga. Bali sangat terdampak akibat covid -19. Sejak juli 2020, Bali mengalami kerugian ekonomi akibat pandemi sekitar 48,6 trilyun rupiah. Padahal tahun 2019 kontribusi devisa negara mencapai sekitar Rp 75 triliun atau sekitar 28,9% dari total devisa negara, tutup Astawa.(Abi)