Klinik Berhenti Merokok Puskesmas Jadi Role Model yang komprehensif dari Hulu sampai Hilir
Denpasar – Layanan Klinik Berhenti Merokok di Puskesmas diharapkan bisa menjadi raw model atau percontohan upaya berhenti merokok yang komprehensif mulai tingkat hulu sampai hilir.
Keberadaan Klinik Berhenti Merokok, memiliki peran penting dalam upaya menjaga kesehatan masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Badung dr Nyoman Gunarta menyatakan, nantinya Klinik Berhenti Merokok di Puskesmas perlu menyiapkan ruang konseling, dengan sistem pengaturan yang harus dipersiapan dengan matang seperti untuk pengukuran kadar nikotin dan sebagainya.
“Ini salah satu upaya kita dalam kedokteran pencegahan, kita dibackup betul Fakultas Kedokteran dalam hal ini klinik berhenti merokok,” tuturnya didampingi Ketua IAKMI Bali Made Kerta Duana usai pembukaan Workshop Penguatan Layanan Berhenti Merokok pada Puskesmas di Kabupaten Badung di Kuta, Badung, Kamis (17/6/2021).
Pihaknya menyiapkan SDM, ke depan untuk meningkatkan kapasitas kemampuan tenaga-tenaga di Puskesmas maupun rumah sakit bekerjasama pihak FK Unud.
Kemudian, sumber daya pendukung untuk berjalannya klinik berhenti merokok menjadi tanggungjawab Pemerintah Kabupaten Badung.
“Kami ingin ada raw model, sebenarnya ini loh upaya berhenti merokok yang komprehensif mulai tingkat hulu advokasi, penurunan risikonya secara persuasif, sampai tingkat hilir dilakukan konseling bisa dilakukan di Kabupaten Badung, tujuan goalnya seperti itu, ” imbuhnya.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Prof Dr I Ketut Suyasa mendukung kegiatan dinisiasi Central Udayana Puslitkes Unud yang menggelar Workshop Penguatan Layanan Berhenti Merokok pada Puskesmas di Kabupaten Badung di Kuta, Badung, Kamis (17/6/2021).
Kegiatan tersebut, menjadi bagian dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat. Pihaknya sebagai bagian dari institusi kedokteran, tentunya mendukung kampanye-kampanye untuk meningkatkan derajat kesehatan masyatakat.
Kebetulan Udayana Central bagian Puslitkes Unud, FK sebagai induk organisasi, tentu mendukungnya, apalagi ini kegiatan berkaitan dengan ilmu kedokteran pencegahan dan kesehatan masyarakat.
“Kita menyadari dampak merokok secara medis sangat berpengaruh terhadap kesehatan, seperti kelainan yang timbul di paru-paru akibat merokok juga mengganggu atau memberi implikasi lainnya terhadap kesehatan lainnya seperti penyakit kronis, jantung hingga penyakit lainnya seperti diabetes,” tuturnya.
Lanjut Suyasa, sehingga upaya upaya itu menjadi penting setidaknya jika berhenti patut disyukri kalaupun tidak mengurangi merokok. Karena dari segi kesehatan, merokok memberikan dampak negatif bagi kesehatan.
Hal ini, menurut dia, betul-betul suatu langlkh baik yang sebagai tanggungjawab pemerintah untuk menjaga kesehatan masyarakat.
Mengingat, Puskesmas merupakan jendela terdepan dari dalam layanan yang dekat masyatakat sehingga proses edukasi lebih mengena. Nantinya, bisa turut memperkuat sampai ke desa desa sebagai upaya terobosan Kabupaten Badung.
Pihaknya memberikan apreasisi yang tinggi dari sisi kedokteran pencegahan dan kesehatan masyarakat.
Dalam kesempatan sama, Ketua Center for NCDs, Tobacco Control & Lung Heath (Udayana CENTRAL) Universitas Udayana, Dr Putu Ayu Swandewi Astuti mengungkapkan, pelayanan berhenti merokok di klinik berhenti merokok masih pasif menungu pasien.
Akibatnya, tidak berjalan optimal karena belum bisa menjangkau pasien atau masyarakat. Karena itu, melalui Workshop yang dihadiri petugas Puskesmas se Kabupaten Badung ini, bisa turut menguatkan dan mengintegrasikan dengan layanan lainnya.
Misalnya, penanganan pasien TB, bagaimaa mengintegrasikan pasien penderita TB, penyakut tidak menular seperti dibetes stroke bisa juga dirujuk untuk ke klinik berheni merokok.
“Tujuan pertemuan sekarang ini, untuk menguatkan layanan itu dengan mengintegrasikan dengan layanan atau program yang sudah ada di Puskesmas,” sambungnya.(fik)