Ini Macam-Macam Digital Skill yang Wajib Dimiliki di Era New Normal
Badung – Meningkatkanya penetrasi teknologi informatika membuat pengguna internet semakin meluas. Dari data tahun 2021 diketahui jumlah perangkat mobile yang terkonekasi internet ada sebanyak 345,3 juta sedangkan jumlah pengguna internet ada 202,6 juta di Indonesia.
Dengan jumlah yang terbilang amat besar itu, menurut Rio Mulyono, CEO Direktur Utama PT Andara Lintas Indonesia maka harus dipertimbangkan pentingnya kecakapan digital yang baik.
Pengguna ruang digital ini juga diprediksi meningkat apalagi di tengah pandemic menginat banyak aktivitas keseharian yang wajib dilakukan dengan memakai internet karena adanya pembatasan mobilitas di masa pandemi.
Banyak dampak pandemi yang merubah kebiasaan keseharian kita menjadi berada di ruang digital, pandemic juga mengakibatkan adanya pembatasan orang ke pusat perbelanjaan dan work from home. Dari survei juga diketahui bahwa ada 30 ribu UMKM di 50 negara, yang 61 persen mengalami penurunan penjualan karena pandemic.
“Karenanya terjadi perubahan besar di dunia digital yang mengedepankan teknologi. Ketrampilan digital sangat penting dalam kehidupan sehari hari tidak hanya di sektor ekonomo seperti perdagangan, pemanfaatn tekknologi, juga digunakan di dunia pendidikan dan kesehatan,” ujar Rio dalam webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Badung, Bali, Kamis, 15 Juli 2021.
Terkait perubahan aktivitas menuju ruang digital itu, maka sejumlah digital skill wajib dimiliki yaitu harus tahu penggunaan platform digital seperti washap telegram dan zoom. Juga memahami cara menggunakan medsos secara efektif sefta memiliki pengetahuan tentang digital marketing yaitu memasarkan produk jasa secara digital. Juga harus memiliki pengetahuan mengenai transaksi digital.
“Digital skill adalah kemampuan seseorang dalam memahami teknologi digital dengan menggunakan dan memanfaatkan serta mengoptimalkan penggunaan teknologi digital untuk diterapkan di berbagai sektor termasuk sektor non teknolog,” terangnya saat berbicara dalam webinar yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi.
Ia juga mengatakan ada banyak kelebihan mempergunakan teknologi digital saat ini. Seperti dirasakan lebih aman karena mengurangi risiko terular virus, efisiensi tenaga, waktu dan biaya, fleksibel karena dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun serta memiliki jangkauan yang lebih luas.
Kelebihan memakai dunia digital juga dirasakan untuk aktivitas berinvestasi, semisal investasi emas. Seperti yang dikatakan oleh pembicara yang lain, Muhammas Firdaus Gonia, CEO Dengan Senang Hati,
Dikatakannya ada sejumlah kelebihan investasi emas online diantaranya adalah relatif lebih aman. Selain itu kata Daus Gonia, investasi emas online lebih menguntungkan dengan risiko lebih rendah dan modal juga bisa lebih kecil.
“Investasi emas online juga memberi kemudahan untuk segera dicairkan, mudah dipindahkan dan memiliki pekemilikan dan pengelolaan sendiri,” ujar Daus.
Ia juga membandingkan besaran risiko investasi emas online dengan emas fisik. Dikatakannya jika berinvestasi emas fisik ada ancaman kehilangan emas karena harus disimpan ditempat. Selain itu bagi yang tidak terlalu mengerti kemurnia emas bsia saja ditipu. Juga emas fisik akan mengalami penurunan nilai akibat emas yang tidak terawatt.
Saat ini sudah banyak juga platform investasi emas yang direkomendasi semisal pegadaiandigital, Treasury.id, Pluang, E-mas juga Indogold. Sejumlah platform investasi yang disebutkan ini juga tak hanya menawarkan investasi emas saja, tetapi ada juga yang memberi banyak pilihan berinvestasi contohnya menawarkan juga Reksadana.
Selain Daus dan Rio juga hadir sebagai pembicara I Wayan Eka Arta Jaya, SH, M.Hum, Dosen Universitas Mahasaraswati Denpasar dan Dafina Jamasir sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.