Ajarkan Anak Bijak Gunakan Media Sosial, Orangtua Wajib Awasi
Tolikara – Penggunaan gawai oleh anak-anak semakin marak, seiring berkembangnya teknologi informasi. Sekarang, tidak aneh melihat anak-anak terampil menggunakan gawai, baik untuk bermain, bersosialisai, maupun mengerjakan tugas sekolah.
Anggie Ariningsihm CEO TunaiKita mengatakan, peran orangtua tidak boleh lepas meski anak-anak sudah menggunakan gawai secara mahir. Sebab, ada konten-konten di internet yang tidak boleh dikonsumsi oleh anak-anak.
“Orangtua wajib dampingi saat anak berinteraksi dengan internet, nggak boleh lepas, walaupun cuma 10-15 menit, harus dalam pengawasan orangtua,” tutur Anggie, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2020 wilayah Tolikara, Papua, pada Senin 19 Juli 2021.
Anggie mengatakan agar pemanfaatan internet oleh anak-anak maksimal, contoh yang baik perlu diberikan oleh orangtua.
Misalnya dengan tidak menggunakan gawai ketika makan, anak-anak tidak akan menurut jika kebiasaan buruk tersebut juga masih dilakukan orangtua.
Pun dengan pembatasan waktu penggunaan alias screen time, orangtua wajib menaati aturan yang dibuat bersama oleh anak-anak.
“Misalnya anak dibatasi pakai gawai 3 jam sehari, orangtua harus jelaskan alasan keputusan itu supaya anak paham. Misalnya kita kasih tahu kalau kelamaan pakai gawai nanti mata bisa rusak, daan sebagainya,” tutur Anggie.
Ia juga menyarankan agar orangtua mau memberikan anak pilihan terkait penggunaan gawai untuk bermain.
“Misalnya sudah sepakat 3 jam perhari, anak diberi pilihan tentang penggunaannya. Mau sekalian 3 jam atau dipecah per satu jam. Dengan memiliki pilihan sendiri, anak bisa lebih bertanggung jawab terhadap keputusan yang sudah diambil,” tandas Anggie.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia.
Dalam webinar kali hadir juga, Denny Abal sebagai key opinion leader, Rio Mulyono Direktur Utama PT ANDARA Lintas Indonesia, dan Ika Pujiningrum Palimbunga Traveller dan influencer.
Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.