Warganet Perlu Ingat, Ini Pentingnya Menghargai Konten Orang Lain

0

Fakfak Papua Barat- Pembuat konten di media sosial pasti paham mengenai pentingnya izin dan etika terkait hak cipta suatu karya di dunia digital.

Sayangnya, penahaman serupa tak melulu dimiliki warganet lain. Dikatakan blogger Driana Rini Handayani, menghargai konten media sosial merupakan hal yang penting dilakukan oleh pengguna digital Tanah Air.

“Cukup penting menghargai konten karena itu biasanya konten kreator gak suka ketika kontennya dipakai orang tanpa izin,” kata Driana saat mengisi acara webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Fakfak, Papua Barat, Senin (26/7/2021).

Dijelaskan oleh Driana, dalam KBBI konten berati informasi yang tersedia melalui media atau produk elektronik.

Ada banyak jenis konten media sosial, namun bisa dibedakan dalam empat kelompok besar yaitu teks, gambar, audio,  dan konten video.

Sementara itu, hak cipta berarti konsep hukum terkait seni tulisan gambar, musik dan lainnya yang dimiliki oleh orang yang menciptakannya.

Dalam paparannya, Driana menjelaskan mengenai apa-apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan di media sosial, terkait menghargai konten orang lain.

“Ini sifatnya etika, boleh atau tidak boleh, bukan salah atau benar menurut hukum,” tambah Driana.

Pertama, hal yang boleh dilakukan adalah mengutip dan atau merujuk konetn oranv lain. Dengan begitu, si pemilik konten asli dapat mendapat kredit yang sepatutnya.

Kedua adalah hal yang tidak boleh dilakukan seperti menyalin, mengubah, menggunakan, memanfaatkan konten atau karya orang lain tanpa izin demi mendapatkan keuntungan.

“monitaze karya orang dan konten orang dan kita dapat uang dari situ adalah hal yang tidak boleh dilakukan. Karena itu hal yang tidak baik. Ayo kita sama-sama menghargai karya orang lain,” tambahnya.

Lalu, bagaimana cara menghargai karya atau konten orang lain di media sosial?

Driana mengatakan, beberqpa hal kecil bisa dilakukan warganet terkait saling menghargai. Misalnya memberi apresiasi atau pujian, beri komentar yang baik, beri saran dan kritik yang membangun, meminta izin jika ingin menggunakan konten orang lain, dan menekankan bahwa ‘terinspirasi’ boleh namun jangan sampai menjiplak.

“Ayo kita jadikan ruang digital jadi tempat yang hangat, bersahabat dan tidak merugikan serta menyenangkan bagi semua orang,” tutupnya.

Selain Driana, narasumber lain yang hadir dalam acara webinar tersebut adalah Kaprodi Teknik Informatika STTI-STIENI Chris Jatender yang menyampaikan pentingnya berhati-hati di media sosial.

“Tidak ada yang bisa memastikan keamanan di media sosial kecuali diri kita sendiri. Kita mau ikut atau membatasi diri atau tidak,” saran Chris dalam kesempatan yang sama.

Hadir juga dalam webinar yang sama, yaitu Founder Amitech Papua Ali Akbar Rumata dan Sri Rahma Dani.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *