KKP Dorong Eskpansi Pasar Ekspor Rumput Laut di Tengah Pandemi

0

Makassar – Setelah sukses memasok 80% kebutuhan domestik, kali ini rumput laut jenis Gracilaria sp berhasil menembus pasar ekspor Jepang. Melalui CV. Simpul Agro Globalindo, sebanyak 51 ton rumput laut Gracilaria dilepas dari Makassar, Sulawesi Selatan ke Jepang pada Sabtu, 2 Mei 2020.

Nilai ekspor komoditas tersebut mencapai USD36.594.

Direktur Utama, CV. Simpul Agro Globalindo, Mursalim mengatakan Jepang sebagai pasar potensial di luar Tiongkok. Terlebih permintaan ekspor ke Jepang mencapai 400 ton dalam setahun.

“Dimasa pandemi ini baru kita penuhi sekitar 76,5 ton. Rumput laut tersebut disuplai dari Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah,” kata Mursalim saat dikonfirmasi, Senin (11/5).

Dikatakan Mursalim, pihaknya bermitra kurang lebih dengan 400 pembudidaya. Mereka tersebar di Sulawesi Tengah sekitar 100 pebudidaya dan 300 pembudidaya dari Sulawesi Selatan.

“Kita terus beri motivasi dan fasilitasi agar produksinya terus berjalan”, sambungnya.

Sementara Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto memaparkan, kontribusi rumput laut mencapai lebih dari 60% dari total produksi perikanan budidaya nasional. Dengan terus menggenjot ekspor dan membuka peluang pasar baru diharapkan akan mendongkrak devisa yang saat ini terganggu akibat dampak ekonomi Covid-19. Karenanya, meski di masa pandemik, dia berharap ekspor rumput laut terus berjalan.

“Rumput laut ini kontribusinya sangat besar terhadap nilai produksi perikanan budidaya nasional,” jelas Slamet.

Saat ini, pemerintah serius untuk menggarap industrialisasi rumput laut nasional. Slamet memastikan, sebagai langkah awal, Ditjen Perikanan Budidaya telah menetapkan peta jalan untuk bangun industrialisasi rumput laut. termasuk bagaimana percepatan produksi di hulu.

“Ini yang akan terus kita dorong agar produktivitas di hulu lebih optimal,” tegasnya.

Pendapat senada diungkapkan Kadis Kelautan dan Perikanan Sulawesi Selatan, Sulkaf S Latief. Menurutnya, rumput laut menjadi komoditas yang paling banyak berkontribusi pada nilai ekspor komoditas perikanan.

Adapun Sulawesi Selatan, menyumbang 30% produksi rumput laut nasional.

“Saya kira kita harus fokus untuk membangun mata rantai bisnisnya yang efektif dan efisien serta akan tetap berupaya menjaga sinergitas dengan sejumlah pihak guna menggenjot ekspor rumput laut di Sulawesi Selatan,” kata Sulkaf.(fik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *