Mesin RDF di TPA Peh Desa Kaliakah Macet, Pemda Jembrana Bilang Begini

KABARDENPASAR, – Bantuan satu unit mesin pengolahan sampah menjadi RDF (refused derived fuel) dari PT Wisesa Global Solusindo kepada Pemkab Jembrana tahun 2024 lalu mendapat sorotan karena saat ini tidak berfungsi secara maksimal bahkan mangkrak.
Mesin yang diterima langsung Bupati Jembrana I Nengah Tamba Senin (3/6/2024) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leh, yang berlokasi di Banjar Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, tersebut mulai dioperasikan pada bulan Juli 2024, satu bulan setelah kedatangan. Namun hanya berjalan beberapa bulan, mesin RDF bantuan PT Wisesa Global Solusindo tersebut kini tidak beroperasi lagi alias mangkrak.
Atas kondisi itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jembrana Dewa Gede Ary Candra Wisnawa saat dihubungi mengatakan, “Ijin, Rabu saya telpon ya,” tulisnya melalui pesan singkat whatsapp, Senin (12/05/2025). Dan janji akan menghubungi setelah beberapa hari ke depan. Namun sebelumnya ia mengatakan, untuk kerjasama pengolahan sampah menjadi RDF dengan PT Wisesa Global Solusindo masih berlanjut.
“Saat ini proses pengolahan break dulu, karena kami sedang persiapan pembangunan hangar dan persiapan penambahan mesin pendukung untuk optimalisasi pengolahan RDF,” kata Dewa Gede Ary Candra Wisnawa, 2 April 2025.
Sekedar diketahui, kondisi mesin RDF di TPA Peh berbeda jauh dengan kondisi mesin RDF di TOSS Center Karangdadi Klungkung. Mesin RDF di TOSS Center rekayasa teknologi anak negeri, dari Sidoarjo yang secara konsisten dan berkelanjutan sejak 2023 sampai dengan saat ini.
Mesin RDF di TOSS Center Klungkung sampai saat ini sudah mengolah sampah residu sebanyak kurang lebih 143 ton dari total1.809 ton yang masuk sejak Oktober 2023 sampai dengan April 2025. Dengan demikian tak terbuang sia sia ke TPA sente karena diolah menjadi sumber daya terbarukan sebanyak 143 ton RDF (*)