Forum Bela Negara Bali Peringati Hari Pahlawan
Denpasar – Dewan Pimpinan Wilayah Forum Bela Negara (FBN) Bali, memperingati Hari Pahlawan di Center Point Renon Denpasar, Sabtu (10/11/18).
Ketua DPW FBN Bali, Agustinus Nahak SH., MH mengatakan peringatan hari pahlawan hendaknya dijadikan momentum bagi seluruh elemen masyarakat untuk terus membangun spirit untuk komitmen dalam berbangsa dan bernegara. “Sebagai anak bangsa tentu kita bangga dan cinta kepada Tanah Air ini dan terus menumbuhkan rasa memiliki terhadap bangsa ini,” ujarnya.
Advokat muda yang karib disapa Agus Nahak itu melanjutkan, dalam kerangka rasa memiliki dan membangun bangsa ini, maka selaiknya anak muda dan segenap elemen bangsa wajib menghindari dan memerangi hal-hal merugikan seperti korupsi, narkoba, fitnah dan hoaks sebagaimana berkembang pesat di media sosial.
“Itu harus dihindari. Kita harus memberikan solusi bagi problematika yang dihadapi bangsa ini. Di sisi lain, kita juga hsrus berbuat sesuatu yang membanggakan bagi bangsa ini di mata bangsa lain,” ucapnya.
Baginya, konsensus kebangsaan seperti Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI adalah harga mati yang harus tetap berdiri kokoh. “Kita punya Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI Itu harus dilestarikan, tetap kokoh dan berdiri kuat,” tegas dia.
Berangkat dari hal tersebut, Agus Nahak menilai situasi yang berkembang belakangan cukup mengkhawatirkan. Cara berpolitik elit cenderung menjurus pada upaya memecah-belah persatuan dan kesatuan yang telah lama terajut dengan baik.
Yang menyedihkan, muncul upaya menyampaikan kebohongan (hoaks) yang menjurus fitnah. “Saya mengimbau berpolitiklah yang sehat, demokratis tanpa fitnah dan hoaks untuk kepentingan pribadi atau kelompok semata yang merusak tatanan bangsa yang sudah berjalan dengan baik,” papar dia.
Nagi Agus Nahak, semua elemen bangsa memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama dalam merawat bangsa ini. Tak peduli latar belakang dan profesinya, semua oihak harus berkontribusi nyata bagi pembangunan Indonesia ke arah yang lebih naik.
“Rasa kecintaan terhadap bangsa ini harus diimplementasikan oleh semua masyarakat melalui profesinya masing-masing. Harus ada kotribusi lewat tindakannya. Itu adalah salah satu bentuk bela negara yang bisa dilakukan setiap warga negara,” tutur Agus Nahak yang juga Ketua DPD HAMI Bali itu.
Pada saat sama ia juga berpesan agar jati diri bangsa tetap dipertahankan dengan mengawasi setiap oran luar yang datang ke Indonesia dan berupaya merusaknya dari dalam. Salah satu contoh konkret adalah fakta Bali dijual murah oleh mafia asal Tiongkok yang belakangan menghentakkan publik.
“Hal itu juga harus menjadi perhatian kta bersama agar ke depan peristiwa serupa tak terulang kembali,” ujarnya. Di sisi lain, Wakil Ketua Bidang Politik, Pertahanan dan Keamananan DPW FBN Bali, Pangeran Dui Mogor Hutagaol, SS., mengajak semua ouhak untuk terus menumbuhkan sikap cinta Tanah Air dengan berperan pro aktif mengantisipasi ancaman di dalam negeri berupa isu negatif seperti fitnah berunsur SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar-golongan).
“Ada upaya membangun ketidakpercayaan terhadap pemerintah. Kalau ini tidak ditangani, tidam ada upaya preventif, maka akan menjatuhkan legitimasi pemerintah,” ucapnya.
“Kami FBN mengajak warga negara memiliki jiwa besar dan patriotisme meneladani sikap pahlawan dalam menjaga NKRI sebagai wujud tanggung jawab berbangsa dan bernegara. Pancasila adalah dasar negara yang tidak bisa diganggu-gugat. Pancasila adalah sumber hukum sebagai kerangka acuan bernegara,” tambah dia.
Pangeran mengajak semua pihak menanamkan sikap rela berkorban untuk bangsa dan negara, sebagaimana yang dilakukan pahlawan Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa ini. Ia juga mengajak mendahulukan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi.
“Dalam konteks kekinian, mari kita membangun bela negara dengan cara disiplin, ulet, bekerja keras, tahan uji, pantang menyerah dalam membangun bangsa ini,” ajak dia.
Wakil Bendahara DPW FBN Bali, Anak Agung Istri Mirah Candrawati menekankan kepada kaum perempuan yang mulai memiliki kedudukan setara dengan laki-laki. “Perempuan sekarang sudah cerdas, kedudukannya sama dengan lelaki. Bela negara yang bisa dilakukan perempuan adalah mengisi kemerdekaan ini dengan mendidik anak-anak kita sebagai generasi muda agar tidak mudah goyah oleh oknum-oknum yang mau memecah-belah bangsa ini,” tegasnya.
Wakil Sekretaris DPW FBN Bali, Johana Caroline Djoh meminta agar keteladanan para pahlawan harus diteruskan dengan perjuangan menjaga dan merawat keutuhan bangsa. Wakl Sekretaris I DPW FBN Bali, Noor Hilyin Handayani juga menekankan oentingnya peren perempuan dalam membangun bangsa.
Menueutnya, di tangan perempuan, generasi muda sebagai penerus bangsa akam dipertaruhkan. Oleh karena pentingnya peran perempuan dalam mendidik generasi muda, caleg DPRD Bali nomor urut 6 dapil Buleleng dari Partai Golkar ini meminta agar perempuan semakin mendapat peran lebih dalam membangun bangsa ini.
“Karena perempuan yang punya peranan penting bagaimana membangun generasi muda yang berkontribusi tak hanya bagi dirinya sendiri dan keluarga, tetapi juga bagi nusa dan bangsa,” beber dia.
Sementara Wakil Ketua Garda FBN, Egidius Kalau Berek menekankan pentingnya generasi muda agar tak mudah terjebak pada perkembangan sosial media yang begitu pesat. “Generasi muda jangan terjebak hoaks dan penyebaran berita bohong. Sebaliknya, kita belajar bagaimana generasi muda ini memberikan yang terbaik dalam menghadapi tantangan global saat ini,” tutupnya. (*)