Kelinci dan Telur Paskah Hiasi Bandara Ngurah Rai
Badung – Dalam rangka merayakan Paskah, pihak manajemen Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai mendekor terminal domestic dan internasional dengan nuansa khas paskah, yakni telur dan kelinci.
Paskah merupakan hari raya besar yang dirayakan oleh umat kristiani setiap tahunnya identik dengan kelinci dan telur memiliki arti yakni telur sebagai lambang dari kehidupan baru dan kelinci sebagai lambang dari kehidupan baru.
Gantungan telur beserta kelinci menghiasi sudut- sudut terminal bandara, terdapat juga diorama Rabbit House berwarna kayu kecoklatan disertai ornament garden gate yang antik berpadu dengan warna – warni dari telur dan kelinci easter.
“Mengusung tema Vintage Rustic Easter,suasana paskah kita hadirkan seperti thematic event sebelumnya untuk menghibur para penumpang sembari menunggu jam penerbangan ke tujuan masing-masing” ujar Yanus Suprayogi selaku General Manager Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai.
Tidak hanya itu hiburan berupa aneka permainan pun disajikan seperti Bounce Ball Roulette dan Bunny Shoot dengan pembelian minimum di area tenant yang terdapat di bandara. Face Painting dan Paduan suara pun disiapkan untuk menambah hiburan penumpang yang tidak bisa berpartisipasi dalam games. Puncak perayaan kali ini berlangsung selama 2 hari yaitu pada 31 Maret 2018 – 1 April 2018 .
“Easter menjadi hari yang penuh dengan keceriaan dan kebersamaan dengan keluarga. Karenanya, dalam event kali ini kami mengemas dengan keseruan permainan yang disajikan dan diorama untuk mengabadikan momen bersama keluarga,” ucap Yanus.
Jeni Dawson salah seorang penumpang asal Canada yang berpartisipasi mengikuti permainan Bunny Shoot sangat senang, “Kegiatan seperti ini membuat para penumpang seperti saya merasa senang dan terhibur, tidak ada pesan untuk Bali Airport kalian sempurna terima kasih untuk hadiahnya.”
Selain diorama bertema Easter, Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai juga menyajikan diorama foto versi 3D Presiden Indonesia yakni Joko Widodo yang sedang mengendarai sepeda onthel, “ dengan adanya diorama foto ini penumpang serasa berfoto dengan dibonceng orang nomor 1 di Indonesia, kehadiran diorama Presiden Republik Indonesia ini juga ingin menunjukkan dan memberikan rasa optimis untuk pariwisata Bali bahwa semuanya telah kembali normal”, tutup Yanus. [nil]