Hal-Hal Sederhana di Ruang Digital Bisa Membuat Celaka
Tabanan -Beberapa poin penting yang harus dipahami dalam interaksi orang di dunia internet adalah informasi digital, identitas digital, dan jejak digital.
Jonny Goh, Head IT GeLtech dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Tabanan, Bali, Kamis 2 September 2021 mengatakan bahwa informasi digital adalah proses yang dulunya masih pakai mesin ketik sekarang sudah berubah jadi digitalisasi dengan menggunakan komputer dan saat ini lebih kepada penggunaan smartphone.
“Bentuk informasi digital bisa berupa teks, berita-berita di media mainstream, audio seperti spotify, YouTube dan Video,” ujar Jonny Goh dalam webinar yang dipandu oleh Yulian Noor ini.
Lebih lanjut kata Jonny, informasi ini juga bisa berupa konten yang berisi gambar atau foto gambar makanan atau kalau sekarang misal saja kartu vaksin.
Sementara itu yang juga harus dipahami adalah Identitas Digital yang secara elektronik untuk mengidentifikasi seseorang. Contohnya nomor KTP, email, nomor handphone, nomor kartu kredit dan ATM juga lainnya.
Identitas digital ini sangat penting sebab menyangkut privasi data diri kita sendiri sehingga harus diingat untuk tidak sembarang membagikan identitas digital kita. Karena dengan mengetahui salah satu identitas digital maka secara tidak langsung terdapat peluang untuk melacak data lainnya.
Yang juga harus diperhatikan baik-baik dan dijaga adalah jejak digital karena begitu kita posting sesuatu di internet maka data kita akan selamanya masuk ke dunia Internet.
“Ada banyak pertanyaan apakah jejak digital ini bisa kita hapus? Sorry to say, tidak bisa! Karenanya jangan sembarangan, misalnya memposting hari ini kita makan di sini dan lokasinya. Kita tidak boleh abaikan tentang jejak digital karena hal-hal simpel bisa membuat kita celaka,” katanya.
Karenanya setiap pengguna ruang digital haruslah bijak dalam menggunakan media sosial. Ada hal-hal yang harus diingat selalu yaitu jangan suka meneruskan pesan informasi-informasi yang bersifat bohong. Cara mencegahnya adalah dengan sharing dulu di filter ulang segtiap informasi yang akan dibagikan.
Juga penting untuk menggunakan tutur bahasa yang baik dan benar, jangan pernah melakukan bullying atau body shaming karena efeknya bisa ke psikologis. Serta selalu bangun citra positif untuk diri sendiri.
Apalagi kalau kita salah satu public figure karena otomatis kita harus mengajak netizen kita atau follower untuk melakukan kegiatan yang positif agar menghindari kegiatan yang negatif dan provokatif. Selain mengajak follower untuk melakukan hal positif, kita juga bisa memberikan informasi edukatif dan menghindari tindakan provokasi dan tindakan lainnya yang melanggar undang-undang ITE.
“Ingatlah informasi kita boleh up to date tetapi tindakan kita jangan up to you. Selalu cek apakah apa yang kita sampaikan ini benar atau bohong,” katanya
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Dalam webinar kali ini hadir juga Andrew Paulo, Forex Trader, I Gede Putra Ariawan, S.Pd, M.Pd, Guru SMAN 1 Kediri dan Nard Geisha sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.