Basic Digital Skill yang Wajib Dimiliki Pencari Kerja di New Normal

0

Lombok Tengah – Pesatnya perkembangan di dunia digital menyebabkan masyarakat sebagai pengguna internet harus menyiapkan juga kecakapan agar tak tertinggal dalam kemajuan teknologinya.

Menurut Masyhur, S.Kom, Konsultan Bisnis Association Business Development Services Indonesia, dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Kombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Senin 26 Juli 2021, para pengguna internet di Indonesia harus memiliki sejumlah kecakapan terkait hal itu.

“ Jangan sampai tertinggal, karena kecakapan digital sangat dibutuhkan termasuk marketing digital yang mau tidak mau harus dimiliki para pebisnis di era saat ini,” ujar Masyhur dalam webinar yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan Siberkreasi.

Lebih lanjut dikatakannya untuk para pekerja juga sangat diperlukan basic digital skill.  Apalagi saat ini di era digital ini, salah satu kelompok umur terbesar yang memakai internet adalah kaum milenial berusia 26-40 tahun dan generasi Z berusia 5-25 tahun. Disamping itu sgenerasi lain seperti generai X 41-55 tahun, baby boomers 56-75 tahun dan the silent generation usia 76 tahun ke atas.

Dijelaskannya juga bahwa semua sendi kehidupan saat ini sangat bergantung kepada teknologi digital yang diciptakan pada dasarnya untuk mempermudah segala bentuk kegiatan manusia. Semisal dulu telpon masih harus mendari telpok kabel di telpon umum saat ini semua kalangan menggunakan HP.

“Di dunia pekerjaan pun begitu, jika dulu wawancara melamar pekerjaan harus tatap muka langsung, saat ini sejumlah perusahaan sudah menerapkan online interview dengan video call.

Untuk itu ada sejumlah basic digital skill yang harus dimiliki oleh setiap generasi muda di era digital ini yang ingin memasuki dunia kerja. Yaitu mengoperasikan komputer, tools digital, aplikasi digital, online tools, serta tools meeting (google meet,zoom, Microsoft Team,Cisco webex).

Sementara itu untuk para pelaku bisnis online ada juga ketrampilan dasar digital yang harus dimiliki akan bisa bersaing dan sulkses memasarkan produk barang atau jasanya. Yaitu pengetahuan tentang admin marketplace dan digital marketing lewat social media marketing, email marketing, video advertising, Influencer marketing, Bulk SMS dan display/mobile ads.

Sementara itu ketrampilan dasar teknologi digital ini juga mampu memberi wawasan untuk berkontribusi menangkal dampak negatif dari internet. Seperti yang dikatakan oleh pembiara lain, Adinda Atika Business Development Manager Fintech Tunai Kita, bahwa meningkatnya pengguna digital diiringi juga dengan meningkatnya cyber crime.

Dan kejahatan digital ini tak hanya menimpa para pengguna media sosial tetapi juga kejahatan pada perangkatnya. Salah satu bentuk kejahatan yang harus diwaspadai adalah phising.

Dikatakan Adinda, kejahatan ini sangat banyak dialami orang para pengguna dunia digital di Indonesia, karena pengguna ruang digital di Indonesia menjadi target dengan pertimbangan bahwa total populasi jumlah penduduk yang besar mencapai 272,1 juta.

‘’Uniknya dari sekian juta penduduk, pengguna mobile phone lebih besar lagi sekitar 338,2 juta. Dengan rincian yang menggunakan internet 175,4 juta dan pengguna media sosial aktif sebanyak 160 juta. Karenanya penipuan online banyak terjadi dan menimpa para pengguna internet di tanah air.

“Penipuan online adalah penggunaan layanan internet atau software dengan akses internet untuk menipu atau mengambil keuntungan dari korban, misalnya dengan mencuri informasi personal, yang bisa memicu pencurian identitas,” ujar Adinda.

Dikatakannya juga sejumlah aktivitas di dunia internet yang kerap kali menjadi target para pelaku kejahatan di dunia maya adalah belanja online, kejahatan email dan kejahatan di media sosial.

“Ada delapan jenis penipuan yang banyak terjadi yaitu social engineering, scam, phising,  carding/card stolen, account take over, share log in info, share card info juga ID theft,” jelas Adinda.

Khusus phising lanjut Adinda, adalah kegiatan untuk mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik pengelabuan. Data yang menjadi sasaran phising adalah data pribadi (nama,usia, alamat),data akun (username dan password),dan data finansial (informasi kartu kredit,rekening).

Selain Adinda dan Masyhur juga hadir pembicara lain yaitu Eka Saefan Rukzam, S.Kom, M.Kom, Owner ViCio dan Guntur Nugraha sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *