Filter Informasi Bisa Cegah Hoaks
Jakarta – Internet telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari masyarakat Indonesia di era digital. Hampir setiap hari masyarkat Indonesia menggunakannya untuk berbagai tujuan. Sayangnya, masih banyak kalangan yang belum memahami kegunaan dasar dan manfaat internet.
Padahal, hal itu sangat berguna agar masyarakat bisa memaksimalkan internet untuk keperluan mereka. Nur Rahma Yenita selaku Kepala Program Studi Elektro STTI Jakarta menuturkan, dengan mengetahui manfaat dan tujuan internet, masyarakat bisa terhindar dari masalah di kemudian hari.
“Kurang lebih kemajuan internet membawa dampak positif dan negatif. Dampak positifnya yaitu mempermudah komunikasi, mudah mendapatkan berbagai informasi, kemudahan mencari lowongan pekerjaan, dan kemudahan mencari peluang usaha,” katanya.
Bahasan itu disampaikan Nur dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Senin (14/6/2021). Selain membahas dampak positif, Nur juga membahas dampak negatif dari penggunaan internet.
Di antara dampak negatifnya adalah mempermudah hoaks tersebar luas, akses pornografi, penipuan dunia maya, dan berdampak kepada kesehatan.
“Sebisa mungkin kita menjadi filter untuk diri sendiri. Kita konfirmasi dulu, benar tidak kontennya,” ujarnya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi di wilayah Kabupaten Sikka, NTT, Senin (14/6/2021) ini juga menghadirkan pembicara Nur Rahma Yenita (Kepala Program Studi Elektro di STTI Jakarta), Sofia Sari Dewi (Designer, Pegiat Social Media & Socialpreneur), A. Eka P.Nggalu (Ketua/Direktur Komunitas KAHE Maumere), Rini Kartini (Dosen Komunikasi Universitas Nusa Nipa), Bianca Da Silva (Key Opinion Leader), dan Eddie Binky (Moderator).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.