Cara Tepat Menanggapi Konten di Media Sosial

0

Kota Tual – Media sosial menjadi tempat untuk mengunggah konten, baik itu konten foto, audio, video, maupun teks. Namun perlu diakui, tak semua konten yang ada di media sosial sesuai dengan selera tiap orang. Lalu, bagaimana cara menanggapi konten yang tidak disukai?

Dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah kota Tual, Maluku, Jumat (23/7/2021), Driana Rini, seorang blogger dan juga social media enthusiast, mengatakan bahwa jika konten tidak disukai, jangan dihina dan dicaci.

“Jika konten tidak sesuai dengan selera, atau menurut kita tidak bagus, jangan dihina, dicaci atau diberi komentar yang merendahkan,” ujarnya.

“Lalu menanggapinya bagaimana? Ya diam saja, lewati, abaikan. Cari konten lain yang Anda suka. Karena barangkali Anda bukan target audience si pembuat konten,” terang Driana lagi.

Cara paling tepat menanggapi konten orang lain di media sosial adalah dengan memberikan apresiasi.

Apresiasi dengan komentar yang baik akan membuat si pembuat konten merasa dihargai, dan lebih bersemangat membuat konten berikutnya.

Bagaimana dengan membagikan konten orang lain sebagai bentuk apresiasi? Driana mengatakan tidak masalah, asalkan sudah meminta izin terlebih dahulu.

Untuk menggunakan konten orang lain, penting meminta izin karena berkenaan dengan hak cipta alias copyright.

Apalagi jika konten orang lain digunakan tanpa izin demi mendapatkan keuntungan. Hal ini tentu saja akan merugikan si pembuat konten asli.

“Terinspirasi itu boleh, tapi jangan menjiplak. Daripada menjiplak, lebih baik kita mengutip atau merujuk karya orang lain tersebut, agar tidak melanggar hak cipta,” paparnya.

Selain COO Tokocrypto Driana Rini, hadir juga sebagai pembicara Anggie Ariningsih, CEO Fintech P2P Lending, Susana Renel kasubag Fasilitasi Kerjasama Luar Negeri Kota Tual, dan Sri Rahma Dani sebagai key opinion leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital sendiri merupakan rangkaian panjang dalam kegiatan webinar yang dilakukan di seluruh penjuru Indonesia. 

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Ada empat pilar utama yang digaungkan yaitu Budaya Bermedia Digital, Aman Bermedia, Etis Bermedia Digital dan Cakap Bermedia Digital.( *)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *