Hadiri Ngaben Masal di Pupuan, Wabup Sanjaya Ajak Lestarikan Adat

0

TABANAN–  Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, didampingi Anggota DPRD Provinsi Bali I Gede Made Suamba, menghadiri Upacara Pitra Yadnya (Metatah Masal) di Banjar Padangan Kaja, Desa Padangan, Pupuan, Kamis (10/1/2018).

Nampak beberapa anggota DPRD Kabupaten Tabana, meliputi I Gusti Nyoman Omardani, I Gede Purnawan dan AA. Dharma Putra, Camat Pupuan Agus Hendra, Perbekel Padangan serta para undangan dan tokoh masyarakat setempat.

Upacara Pitra Yadnya, yakni Ngaben Masal ini juga dirangkai dengan acara Manusa Yadnya Metatah Masal, dengan konsep rasa kebersamaan dan rasa saling asih. Puncak pelebon dari Ngaben Masal dilaksanakan pada Jumat (12/1) di setra adat setempat, sedangkan Metatah Masal dilangsungkan pada Sabtu (13/1/2018).

Melalui kegiatan seperti inilah, selain bertujuan untuk menekan biaya supaya meringankan beban masyarakat, juga bertujuan untuk lebih menumbuh-kembangkan rasa persatuan dan kekompakkan diantara masyarakat.

Sehingga kedepannya, rasa menyama braya dan azas gotong-royong tetap terjaga. Dan mungkin masih akan bisa dinikmati oleh generasi penerus kita selanjutnya.

Dan kegiatan seperti ini sudah tentu mendapat perhatian dan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Tabanan. Yang sejak awal, dibawah kepemimpinan Bupati Ni Putu Eka Wiryastuti dan Wakil Bupati I Komang Gede Sanjaya, sangat komitmen mendukung kegiatan masyarakat yang memegang teguh Adat, Budaya dan Agama. Apalagi didasari dengan rasa yang tulus ikhlas serta dengan semangat gotong-royong.

Wabup yang akrab disapa Pak Komang ini mengungkapkan, kedatangannya ke Padangan merupakan bentuk penghargaan atas dukungan masyarakat setempat.  Selama 7 tahun dirinya memerintah Tabanan, hal tersebut tidak luput dari semangat dan dukungan masyarakat Padangan.

“Ini sangat selaras dengan visi misi Kabupaten Tabanan, yaitu menuju masyarakat Tabanan yang Sejahtera, Aman dan Berprestasi”, ujarnya.

Dalam rangka membangun Tabanan menuju Sejahtera, Aman dan Berprestasi, maka sangat diperlukan rasa kebersaman, kekompakan dan semangat gotong-royong dari masyarakat Tabanan. Melalui kegiatan seperti inilah, kita sebagai masyarakat bisa lebih mengajegan adat, budaya dan agama kita.

“Apalagi, sebagai orang Bali yang mayoritas beragama hindu, kita wajib melestarikan adat, budaya dan agama kita. Dan kalau bukan kita, siapa lagi yang akan mengajegan adat, budaya dan agama kita. Banggalah jadi orang Bali, dan Banggalah jadi orang Tabanan”, tegasnya. (tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *