Majalah Peluang Luncurkan Buku “100 Koperasi Besar Indonesia 2025”

0

Kabardenpasar – Koperasi di Indonesia mulai menunjukkan taringnya sebagai lembaga ekonomi kerakyatan yang tak kalah bersaing dengan perusahaan besar.

Dalam tiga tahun terakhir, sejumlah koperasi bahkan mampu mencatatkan prestasi luar biasa, mulai dari ekspor produk hingga kontribusi sosial nyata.

Namun, sayangnya, keberhasilan ini masih kerap terabaikan karena minimnya eksposur dari media massa. “Selama ini koperasi dianggap sebelah mata. Padahal banyak koperasi besar dan bagus, seperti koperasi kopi di Aceh yang sudah ekspor ke Starbucks global.

Tapi tidak banyak yang tahu,” ungkap Ketua Umum Kospin Jasa, Andi Aslan Djunaid, menyoroti peluncuran buku 100 Koperasi Besar Indonesia (KBI), di The Trans Hotel, Badung, Bali, Kamis 19 Juni 2025.

Menurutnya, publik kerap hanya disuguhi berita negatif soal koperasi bermasalah, sementara kiprah koperasi yang sukses jarang diberitakan. Dengan adanya peluncuran 100 KBI yang diadakan Majalah Peluang menjadi jelas bahwa koperasi di Indonesia banyak yang tidak kaleng-kaleng.

Ia berharap ada kemitraan yang lebih erat antara media dan koperasi agar publik lebih mengenal sisi positif dari gerakan koperasi modern. Beberapa koperasi yang disebut memiliki kontribusi nyata di antaranya Koperasi BMI di Tangerang, yang telah memberikan lebih dari 500 unit rumah kepada anggota kurang mampu, serta Kospin Jasa yang konsisten meraih penghargaan dalam berbagai ajang koperasi nasional.

Tantangan Koperasi Namun di tengah capaian tersebut, koperasi tetap menghadapi tantangan besar, baik dari sisi eksternal maupun internal. Secara eksternal, koperasi menghadapi ketidakpastian regulasi dan persaingan dengan lembaga keuangan lain.

Sementara secara internal, isu fraud dan kredit macet masih menjadi pekerjaan rumah. “UU Koperasi yang ada sekarang masih merujuk pada Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992, yang sudah tidak relevan dengan perkembangan zaman. Tidak mengakomodasi teknologi digital, seperti mobile banking. Padahal koperasi sekarang sudah banyak yang go digital,” ungkap narasumber lainnya.

Ia menjelaskan, para pelaku koperasi yang tergabung dalam Forum Komunikasi Koperasi Indonesia (Forkopi) terus mendorong revisi undang-undang agar sejalan dengan kebutuhan zaman.

Sejumlah audiensi telah dilakukan ke Komisi VI DPR dan Badan Legislasi, namun pembahasannya kerap mandek karena isu politik lain seperti program Koperasi Merah Putih. “Kita bicara masa kini, tapi pakai aturan 30 tahun lalu. Ini jelas menghambat,” tegasnya.

Kedepan, pelaku koperasi berharap dukungan nyata dari pemerintah dan media dalam menciptakan ekosistem koperasi yang sehat, modern, dan setara dengan badan usaha lain.

“Kalau dikelola baik dan benar, koperasi bisa besar dan manfaatnya luas, tidak hanya untuk anggota tapi juga untuk masyarakat sekitar,” ujarnya.

Majalah Peluang Luncurkan Buku “100 Koperasi Besar Indonesia 2025” edisi kelima buku 100 Koperasi Besar Indonesia (KBI) 2025, dalam sebuah seremoni meriah di Hotel Trans Resort Seminyak, Bali, Kamis 19 Juni 2025.

Acara ini dihadiri sekitar 200 peserta, termasuk 30 pegiat koperasi besar dari berbagai daerah di Indonesia. Hadir dalam pelucnuran Presiden ASEAN Cooperative Organization, penerima penghargaan dan para pengurus dan manajer koperasi besar nasional.

Pemetaan dan Metodologi IlmiahPemimpin Redaksi Majalah Peluang, Irsyad Muchtar, yang juga merupakan penulis buku ini, menyatakan bahwa penerbitan buku 100 KBI bertujuan memetakan perkembangan koperasi di seluruh Indonesia agar publik memahami kontribusi nyata lembaga ekonomi rakyat ini.

“Ini adalah penerbitan kelima sejak 2012. Kami ingin memberikan apresiasi kepada para pengurus koperasi yang telah bekerja keras membesarkan lembaganya hingga masuk kategori koperasi skala besar. Buku ini diharapkan menjadi tonggak sejarah dan motivasi bagi pemerintah, pelaku koperasi, serta media dalam memajukan ekonomi berbasis koperasi,” ujar Irsyad.

Pemetaan dilakukan berdasarkan laporan Tahun Buku 2023 dari masing-masing koperasi, legalitas dari Kementerian Koperasi dan UKM, serta audit eksternal oleh Kantor Akuntan Publik. Pengamatan lapangan dilakukan untuk memastikan kesesuaian data dan kondisi faktual.

Tiga Kategori Tambahan Selain daftar utama 100 koperasi besar, buku ini juga memuat: 100 Koperasi Besar Progresif 100 Koperasi Besar Potensial, yang dinilai memiliki peluang besar masuk jajaran koperasi besar di masa depan. Pemeringkatan koperasi dikelompokkan berdasarkan besaran aset sebagai berikut:

Koperasi besar dengan aset di atas Rp 2 triliun. Koperasi besar dengan aset Rp 1–2 triliun Koperasi besar dengan aset Rp 500 miliar–Rp 1 triliun Koperasi besar dengan aset di bawah Rp 500 miliar ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *