Muktamar PKB Tandingan Mencuat, Respon Terpilihnya Kembali Cak Imin Sebagai Ketum pada Muktamar PKB KE-6 di Bali

0

Kabardenpasar  – Konflik antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan PBNU kembali tampak. Terpilihnya Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai Ketum DPP PKB periode 2024-2029, pada Muktamar PKB ke-VI yang berlangsung 24-25 Agustus 2024 di Nusa Dua kabupaten Badung Bali, mendapat penolakan dari sejumlah Fungsionaris PKB dan menyatakan akan menggelar Muktamar lain di Jakarta awal September mendatang.

“Atas nama DPP kami menyelenggarakan muktamar pada tanggal 2-3 September 2024 di Jakarta,” kata Sekretaris DPP PKB A Malik Haramain yang didampingi Mantan Sekjen PKB Lukman Edy dan Ketua DPP PKB Bidang Agama dan Dakwah Syaikhul Islam, dalam jumpa pers di Hotel Mahagany, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Minggu (25/8) malam.

Ditambahkan, pertimbangan mengelar muktamar ulang di jakarta karena dalam Mukernas PKB sebelumnya telah disepakati muktamar digelar usai Pilkada serentak. Karena belum waktunya Muktamar PKB yang diselenggarakan tanggal 24-25 Agustus itu tidak sah atau cacat hukum.

Selain itu juga Fungsionaris Pengurus DPP menerima ratusan surat dan mandat mendesak mengembalikan PKB sesuai marwah PBNU, yakni memberikan kewenangan kepada Dewan Syuro mengawasi dan membuat kebijakan strategis masa depan partai, imbujnya.

Malik menilai PKB semakin jauh dari PBNU karena sikap Cak Imin. Sejumlah tokoh dan pendiri PKB dipecat tanpa melalui musyawarah dengan Dewan Syuro diantaranya adalah Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, dan mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKB Lukman Edy.

“Yang paling prinsipil menurut kami adalah pasca muktamar 2019 di Bali, peran kiai yang tergabung dalam Dewan Syuro itu diamputasi sedemikian rupa. Jadi yang pertama, dulu itu ada lembaga namanya Dewan Mukhtasar itu adalah tempat bernaungnya, tempat wadahnya para kiai, para ulama di PKB,” ujarnya.

Hal tersebut membuat tidak ada kontrol kepengurusan dan kepemimpinan selanjutnya di PKB. Hal ini menjadikan Cak Imin selaku ketua umum menjadi tokoh sentral di PKB”, tutupnya.****

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *