Penting Beretika di Medsos karena Anda adalah Apa yang Anda Ketik dan posting

0

Rote Ndao – Salah satu yang paling diuntungkan dari berkembangnya dunia digital adalah Usaha Kecil Menengah (UKM) dengan semakin meningkatnya juga dunia e-commerce aatau electronic commerce.

E-commerce merupakan kumpulan teknologi, aplikasi, dan bisnis yang menghubungkan perusahaan atau perseorangan sebagai konsumen untuk melakukan transaksi elektronik, pertukaran barang, dan pertukaran informasi melalui internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya.

Menurut Aryo Hendarto, CEO PT Mandalika Walasita Sajiwa dalam Webinar Literasi Digital di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Senin 26 Juli 2021, perkembangan e-commerce di era pandemi  semakin tinggi.

“Semakin berkembangnya dunia e-commerce menjadinya sebagai solusi untuk berkembang dan menguntungkan para pelaku UKM untuk bertahan,” ujar Aryo dalam webinar yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan Siberkreasi.

Aryo mengatakan bahwa pada tahun 2025, Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan berlaku penuh dan akan dijadikan sebagai kawasan yang memiliki perkembangan ekonomi yang merata dengan memprioritaskan pada usaha kecil menengah (UKM).

Kemampuan daya saing dan dinamisme UKM akan ditingkatkan dengan memfasilitasi akses mereka terhadap informasi terkini, kondisi pasar, pengembangan sumber daya manusia dalam hal peningkatan kemampuan, keuangan, serta teknologi.

Dengan kemajuan digital maka segala macam produk bisa diperkenalkan ke pasar internasional. Dan pasarnya pun semakin besar yang terlihar dari hasil survei bahwa 65% terjadi peningkatan dalam spending yang dilakukan di digital platform.

“Pandemi memberikan kesempatan yang lebih baik bagi merchants, karena pola belanja konsumen sekarang terdorong menjadi serba online. Dan produk dari brand lokal yang berkualitas bagus dan harganya bersaing semakin dicari konsumen,” kata Aryo.

Untuk memilih e-commerce yang tepat untuk produk kita ada beberapa cara diantaranya adalah pilih e-commerce dengan trafik yang tinggi dan pilih yang menyediakan versi PC dan smartphone. Kemudian bisa juga memilih e-commerce yang memberikan kemudahan untuk membuat lapak dan upload barang dan kemudahan untuk berbincang dengan pelanggan.

Juga penting adalah e-commerce yang menyediakan fitur pencarian produk yang mudah dan anti ribet dan kemudahan bagi pelapak menjual apa saja. Serta perlu dipertimbangkan juga yang menyediakan fitur terlengkap dan memilih yang memberikan bonus kepada penjual dan pembeli.

Ada beberapa e-commerce di Indonesia yang memiliki pengunjung tinggi Shopee, Tokopedia, Lazada dan lainnya. Dan Shopee menjadi salah satu toko online yang populer dengan promo gratis ongkirnya yang begitu populer. “Shopee menjadi trend yg paling tinggi dengan sekitar 96 juta pengunjung setiap bulannya,” ungkapnya.

Aryo juga mengulas tentang social commerce yang kebanyakan penjualan dengan platform sosial media (sosmed) yang memiliki sejumlah kelebihan. Diantaranya adalah memiliki pengalaman belanja yang lebih interaktif, mudah mendapatkan feedback dari pelanggan serta mudah menggaet milenial dan gen z untuk belanja. “Contohnya platform social commerce yang banyak dikunjungi adalah facebook dan Instagram,” lanjutnya.

Sementara itu pembicara lain Ernest Lourens Sula, Penggiat Media Sosial membahas soal etika berjejaring sosial. Dikatakan Ernest bahwa etika sangat dibutuhkan bagi para pengguna dunia digital karena medsos memiliki dua sisi tajam yang dampaknya bisa berbeda. Satu sisi bisa menolong kita dan sisi yang lain bisa mencelakai kita.

“Jari-jari kita bisa mendatangkan sukacita atau sebaliknya malapetaka bagi kita dan menjerumuskan kita ke balik terali besi. Jari-jari kita bisa mendatangkan kebaikan, juga bisa mendatangkan keburukan melalui postingan postingan kita. Anda adalah apa yang Anda ketik dan posting,” terangnya.

Untuk itu ada sejumlah tips terkait etika bermedia sosial yang aman. Diantaranya adalah selalu berhati-hati saat memposting konten.  Para pengguna medsos harus memahami konten yang akan diposting agar benar,tidak menyinggung orang lain dan atau hal-hal yang berkaitan dengan ras, agama, suku, dan keyakinan.

“Gunakan kata-kata atau kalimat yang sopan karena kalimat kasar pasti akan menimbulkan rasa iri atau dendam pada diri orang lain. Selain itu penting juga untuk cek & re-check konten yang hendak di posting,” katanya.

Selain Ernest dan Aryo pembicara lain yang hadir adalah Yulia Dian Candra Kusuma, Content Creator dan Eryvia Maronie, sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *