Tindak Kejahatan di Internet Terjadi Setiap Menit, Jenis Serangan Syber Juga Beragam
Badung Bali – Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat kejahatan pun rentan terjadi. Untuk itu diperlukan sistem keamanan digital guna mengamankan software dari sasaran peretasan atau virus. Sekuriti Aplikasi sendiri adalah usaha untuk melindungi dan meningkatkan keamanan aplikasi dari ancaman.
Tidak hanya teknologinya saja yang terus berkembang, namun perlindungan cybernya pun juga merangkak naik. Cyber security software adalah perangkat lunak yang bermanfaat untuk melakukan beragam pengujian keamanan dari website dan aplikasi yang sedang dikembangkan.
Dengan perangkat lunak ini, Anda bisa mengetahui dimana saja tempat yang mudah dijebol oleh virus atau peretas. Inilah yang menjadi fokus pembicaraan Fadly Arihsan selaku Senior Security Engineer MAXPLUS dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Badung, Bali, Rabu (16/6/2021).
Menurut Fadly, sistem kemanan cyber ini mirip seperti pengamanan di gedung-gedung perkantoran. “Ada sekuriti yang tugasnya menghalau orang-orang yang berniat jahat,” kata dia dalam pemaparannya.
Dengan Cyber Security ini pengguna internet bisa mendeteksi aktivitas mencurigakan sehingga tindak kejahatan bisa segera dicegah. Dijelaskan olehnya, tindak kejahatan di internet hampir setiap menit terjadi.
Jenis serangan siber pun beragam macamnya. Ada malware atau ransomware, phising, MITM, DDos dan Social Enginering. Untuk itu ditekankan oleh Fadly agar pengguna internet saat ini harus peduli dengan sistem keamanan jaringannya.
“Anda bisa menggunakan antivirus, SIEM, firewall, enkripsi, VPN atau autentikasi agar tidak mudah diretas oleh orang lain,” tutupnya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi di wilayah Kabupaten Badung, Bali, Rabu (16/6/2021) ini juga menghadirkan pembicara lain yakni Amelia Ayu Kinanti (Editor in Chief Fimela), Dr. I Wayan Repiyasa, S.Pd.,M.Pd (Dosen Universitas Triatma Mulya Jembrana), Dr. Nararya Narottama, SE., M.PAR., M.RECH (Dosen Fakultas Pariwisata Universitas Udayana) dan Adelita yang bertindak sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.