Tips Beretika di Dunia Digital ala Jeremy Teti, Contek Yuk!
Malaka – Berkembangnya teknologi internet, membuat masyarakat kini bisa berinteraksi di ruang digital, salah satunya lewat media sosial. Meski demikian, bukan berarti seorang bisa sesukanya dalam memanfaatkan ruang digital.
Oleh sebab itu, juga perlu pemahaman terkait etika media sosial. Hal ini yang disampaikan oleh Selebriti, Jeremy Teti, pada webinar Gerakan Nasional Literasi Digital, wilayah Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur, Jumat, (23/7/2021).
“Karena media sosial ini terekam, suatu saat nanti punya anak cucu, nanti akan ketahuan. Itu konsekuensinya,” kata Jeremy Teti.
Dalam webinar tersebut, Jeremy Teti juga kembali mengingatkan untuk tidak menyinggung orang lain, meski melalui media sosial. Terlebih, jika hal itu menyudutkan identitas tertentu.
“Kita tidak boleh menyinggung ras dan golongan tertentu dan juga tidak mengeluarkan ujaran kebencian pada kelompok tertentu dan pornografi,” kata Jeremy Teti.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Kaprodi Teknik Informatika STTI STIENI, Chris Jatender, mengingatkan tentang bahaya dan cara menghindari phising.
Ia menjelaskan, bahwa langkah pertama untuk menghindari phising adalah dengan memeriksa setiap pengirim email. Jika email mencurigakan dan tidak dikenal sebaiknya jangan dibuka.
“Jika mengarah ke website yang kita tidak tahu lebih baik di blok atau di spam itu bisa direport dan diblok, jadi kalau kita tidak merasa ada email yang dikirimkan dari kita jangan di klik linknya,” ujar Chris.
Selanjutnya ia mengingatkan untuk selalu memastikan keamanan website atau situs yang diakses. Karena banyak situs dan website yang bisa memproses data pribadi dan finansial seorang.
“Kita harus melihat website ini aman atau tidak paling gampang melihat http. kalau situs phising biasanya pakai http, kalau yang aman itu https,” kata Chris.
Ia menjelaskan situs dengan domain https biasanya memiliki sertifikat SSL. Sedangkan banyak website phising tidak menggunakan itu. Sehingga lebih baik dihindari.
Kemudian, Chris menyarankan untuk selalu menggunakan aplikasi pencarian terbaru. Dengan begitu memperkecil celah keamanan dan fitur yang efektif agar kebocoran data lebih bisa diminimalisir.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia.
Dalam webinar kali hadir juga, Alki Adi Joyo, CEO Viding, dan Key Marizka Juwita, Opinion Leader.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.