Tips Bikin Konten Berbudaya, Salah Satunya Konsisten!

0

Karangasem – Indonesia adalah negara yang memiliki keragaman budaya cukup menarik perhatian. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya suku, ras, agama, dan adat istiadat yang menghiasi negara kepulauan tersebut. Bentuk budaya yang bisa dilihat dari setiap suku dan adat istiadat di Indonesia salah satunya melalui kuliner. Setidaknya, masing-masing adat dan budaya memiliki kuliner khas sebagai ciri masyarakat tersebut. 

Inilah yang berusaha dikenalkan oleh Bernadus Dian Adi dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Karangasem, Bali, Kamis (24/6/2021). Pria yang akrab disapa Didut itu menjelaskan bahwa kuliner, dapat merepresentasikan budaya yang ada di Indonesia. 

“Indonesia memiliki ragam jenis kuliner yang bermacam-macam. Makanan Indonesia kaya akan rempah. Bahkan makanan Indonesia sudah dikenal lebih mementingkan rasa ketimbang penampilan,” kata pria yang kesehariannya mengenalkan budaya Indonesia melalui literasi digital dalam bentuk kuliner ini kepada para peserta webinar. 

Bahkan menurut Didut, dari kuliner, orang bisa mempelajari budaya masing-masing daerah. Membangun literasi digital melalui story telling dengan cara menceritakan kuliner yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari. Juga mencari tahu cerita bagaimana kuliner itu dibuat termasuk caranya.

“Setelah mengetahui sejarah kuliner daerah tersebut, tinggal posting di sosial media atau platform apapun yang paling Anda suka. Ceritakan makanan itu dan bagaimana prosesnya, singkat pada dan jelas namun sangat bermanfaat bagi orang yang melihatnya,” kata Didut. 

Didut menambahkan bahwa saat ini platform untuk menjelaskan tentang kuliner sudah beraneka ragam. Mulai dari blog hingga media sosial seperti Instagram maupun TikTok. “Kalau mau tantangannya lebih banyak ya coba menuliskannya di blog. Karena menurut saya, menulis di blog membutuhkan effort yang luar biasa ketimbang sosmed lainnya,” papar Didut. 

Jika tidak memiliki banyak waktu untuk menulis di blog, Didut menyarankan untuk membagikan cerita tentang budaya dan kuliner Indonesia melalui fitur Stories di sosial media seperti Instagram atau Facebook. “Singkat, padat, dan jelas kalau pakai stories. Selain itu paling mudah digunakan dan cukup menggugah selera orang yang melihatnya,” kata pemilik akun blog Tukang Makan ini. 

“Kalau dirasa tidak memiliki lebih banyak waktu, nah gampangnya pakai saja fitur Live. Tinggal taruh smartphonenya di saat Anda ingin mencicipi makanan, kemudian Live di sosial media dan ceritakan tentang makanan tersebut secara ringkas,” sambungnya. 

Di era yang serba cepat dan digital ini, mengenalkan budaya Indonesia melalui kuliner sudah bukan hal sulit lagi. Dengan media sosial, semua hal yang terasa jauh sekalipun bisa mendekat. Bangun konsistensi untuk terus membuat konten budaya melalui kuliner Indonesia. Di kemudian hari, Didut menjelaskan, konten itu akan bermanfaat. Setidaknya untuk diri sendiri. 

“Jangan pernah takut konten Anda tidak ada yang nonton. Tapi coba alihkan pikiran tersebut dengan berfikir positif. Membangun kebiasaan baik dengan membagikan konten bermuatan positif dan informatif. Setelah kebiasaan positif itu terbangun, ke depannya Anda tidak akan membagikan suatu hal yang belum jelas kebenarannya di sosial media,” tutupnya. 

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi di wilayah Kabupaten Karang Asem, Bali, Kamis (24/06/2021) pagi ini juga menghadirkan pembicara lain yakni Teguh Kurniawan Harmanda (COO Tokocrypto), Ni Ketut Sri Sumahardani Gp,Se.,MM (Owner/trainer sri sumahardani academy), Donald Erik Manoch (Praktisi Digital Branding & Marketing) dan Chika Mailoa (Key Opinion Leader). 

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *