Kembangkan Musik Daerah dengan Internet Hingga ke Mancanegara

0

Manggarai Barat- Pengembangan musik daerah tidak boleh terhambat dengan adanya modernisasi. Justru, akses informasi yang lebih mudah wajib dimanfaatkan agar musik daerah Indonesia semakin mendunia.

Paul Hanny Wadhi, pegiat musik daerah dari Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, mengatakan bahwa dengan adanya platform digital, pengembangan dan pemasaran musik daerah kini menjadi lebih mudah.

“Musik daerah yang ada di platform digital akan tersimpan sebagai arsip budaya dan menjadi legacy, kapanpun orang bisa mendengarkan,” tutur Yohanes Paulus Hanny Wadhi, Dosen dan Musisi, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021, wilayah Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Rabu (30/6/2021).

Yohanes atau yang akrab disapa Paul ini mengatakan bagi musisi yang merilis karyanya melalui platform digital, ada sejumlah manfaat yang bisa didapat.

Pertama, jangkauan pendengar yang lebih luas. Dengan begitu, musik daerah dari Manggarai Barat misalnya, bisa dengan mudah didengarkan oleh orang dari kota, bahkan negara lain.

Kedua, adanya perlindungan hak cipta untuk karya yang Anda hasilkan. Bekerja sama dengan publisher lokal misalnya, membuat lagu dan karya musik Anda akan terdaftar di platform digital seperti Youtube, Spotify, Apple Music, dan lainnnya.

Terakhir dan paling penting adalah adanya kesempatan mendapatkan untung alias monetize. Youtube dan Spotify misalnya, memberikan penghasilan bagi kreator yang mengunggah karyanya ke platform mereka.

Selain bermanfaat bagi musisi, musik daerah juga memiliki potensi lain untuk dimanfaatkan sebagai pendukung pariwisata daerah. Paul mengatakan sejumlah daerah bahkan memiliki konser atau festival musik tahunan, yang diselenggarakan secara khusus.

Ke depannya, ia berharap generasi yang lebih muda mau berkontribusi terhadap musik daerah. Saat ini salah satu upaya yang dilakukan adalah memperbanyak musik daerah di area publik.

“Misalnya saat di bandara baru sampai, disuguhkan oleh musik daerah dengan bahasa Manggarai Barat. Saya lihat juga akhir-akhir lebih banyak musisi di kafe yang mau memainkan lagu milik musisi daerah,” tutur Paul.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi di wilayah Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, ini juga dihadiri pembicara lain yakni Melanie Subono (musisi dan aktivis), Maria Oktaviani Simonita Budjen (Direktur Yayasan Ani’s Foundation), dan Adinda Atika (Business Development Manager Fintech Tunai Kita)

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *