Bahwa untuk menarik hajat-hajat atau keinginan diri yang besar (meraih rejeki deras-melimpah, usaha/bisnis diri dan lembaga/perusahaan makin maju, kharisma/wibawa diri tambah menguat, tolak/anti fitnah atau kejahatan, dan lainnya maka diperlukan energi diri kita yang luas dan besar pula.
Energi diri tersimpan di 7 lapis tubuh-jiwa kita + di 365 atau 565 lathifah kita + di 99 pintu2 spiritual di dalam diri kita masing masing-masing
Memperluas dan memperbesar vibrasi energi diri bisa kita lakukan, meskipun kita belum sampai di tahapan “telah masuk”. Ada 4 tahapan untuk kita bisa “sampai ke jatidiri” kita, yakni : “Tahap Tahu”, “Tahap Mendekat”, “Tahap Mengenal” dan “Tahap Masuk”.
Ketahuilah, bahwa bukan hanya ilmu dan pengetahuan saja yang diperluas dan diperbesar, tapi vibrasi energi kita juga wajib diperluas dan diperbesar, agar vibrasi energi kita juga tepat target, dalam kita “membidik” target-target tertentu !.
Untuk itu, kita agar sesering/serutin mungkin berlatih “diam alias hening alias fana” setiap saat.
Mari, kita ambil contoh, kita ingin memajukan usaha lembaga kita atau kita akan jual rumah besar yang harganya Rp10 miliar.
Kita ingin semua cepat berhasil, tapi energi yang kita miliki tak sesuai atau tak sebanding atau tak sebesar dengan hajat yang kita inginkan ?.
Kita ingin cepat berhasil, tapi kita memperkecil vibrasi energi kita dengan kita menuruti rasa malas, menunda-nunda waktu, membuang-buang waktu, melakukan perbuatan2 yang kurang manfaat, dan lainnya
Bagaimana kita akan cepat berhasil atau maju atau sukses, jika “menelantarkan” vibrasi energi kita tersebut?.
Contoh, kita ingin cepat berhasil/laku menjual rumah besar dengan harga 10 milyar, tapi kita hanya menyetel vibrasi energi kita seperti kita akan menjual rumah petak yang harganya belasan juta ?.
Jika kita berbuat begitu, pastinya ya, vibrasi-energi-diri kita pasti akan tekor bin drop-lah ?. Karena, vibrasi energi yang kita keluarkan tsb benar2 sangat terbatas alias sangat kecil.
Jadi, untuk bisa selaras, kita harus optimalkan vibrasi daya/power energi dan upaya kita, agar bisa selaras dengan tujuan yang akan kita capai tsb.
Selain kita telah menguasai pengetahuan secara riil dan kita sudah melakukan upaya ikhtiar maksimal, kita juga harus terbiasa dengan nuansa “batin yang manjing, tenang, hening dan fana”.
Kita wajib melatih kondisi batin kita dengan sesering dan serutin mungkin melakukan latihan dan upaya “menenangkan, mengheningkan dan mem- fana-kan batin”.
Karena, hajat2 besar kita yang ingin kita pancar-tebarkan ke semesta raya memerlukan vibrasi energi yang besar di diri kita, sehingga akan menghasilkan vibrasi energi yang kuat dan besar pula !.
Dari situ, akan muncul/hasilkan “frekuensi dan gelombang” yang sama, antara “hajat-hajat besar yang diinginkan dengan keberhasilan2 hajat2 besar” tersebut.
Coba bayangkan, jika hajat-hajat besar kita tanpa dilandasi dengan vibrasi energi yang besar yang kita miliki, otomatis power aura tubuh kita akan sulit menjangkau sasaran/ target yang kita inginkan !.
Dari situ, akan dihasilkan : emosi kita akan labil, kurang terkontrol, menggebu-gebu kurang kendali,.dan lainnya.
Dan, kita akan mudah cemas atau galau bahkan bisa mudah gemetaran dan apapun di tubuh kita akan ssngat sulit selaras dengan stabilitas gerakan putaran semesta raya (yang sangat stabil & sangat ajeg alias konstan) !.
Akibatnya, siapapun yang memiliki hajat besar, misalnya, ingin usaha/bisnis/karir/apapun maju atau sukses, maka, unsur2 apapun yang harusnya mendukung, semuanya malah pada menjauh. Akibatnya, gagal-lah apa-apa yang kita harapkan.
Pada yang tadi ingin agar rumah besarnya bisa terjual Rp10 miliar, misalnya, maka, potensi komunikasi kita tidak akan stabil alias tidak merangsang alam bawah sadar si calon pembeli rumah besar, untuk membeli rumah besar kita yang seharga Rp10 miliar tersebut, tidak terjadi sinkronisasi.
Itulah sebabnya, unsur-unsur yang harusnya membantu sukseskan hajat-hajat kita untuk berhasil atau maju, jadi berantakan.
Dan, tanpa sadar, calon konsumen pembeli rumah besar tsb, tidak jadi berlanjut. Calon-calon pembeli hanya sekedar bertanya, terlalu banyak rantai transaksi (calo-calo yang merusak energi) dan sulit untuk terjadinya kesepakatan sampai terwujud transaksi.
Nah, sekarang mari mencobalah untuk berlatih mengoptimalkan vibrasi energi yang ada di dalam diri kita !.
Di samping pentingnya berdoa dan berikhtiar, tapi akan lebih bagus jika seluruh gelombang pikiran dan vibrasi juga harus kita latih agar menghasilkan energi yang seimbang dan selaras dengan gerakan energi alam semesta raya.
Kuncinya adalah : kita harus bisa membaca dan mengikuti gerakan alam semesta raya, serta menyatu dengan gerakan atau alirannya !.
Dengan demikian, kita akan bisa memahami, bahwa rezeki kita akan berbanding lurus dengan vibrasi energi kita. Dan apapun hajat2 besar kita yang lain, akan berbanding lurus pula dengan upaya memperluas dan memperbesar vibrasi energi kita.
Semoga, terfahami dengan baik, aamiin…?.
Salam Vibrasi Energi Besar dari Saya : Gus Muh alias Gus Muhammad Basis (GMB) alias Kyai Kalam Sirrullah alias Drs. H. Muh. Basis, MBA, M.Ri {Direktur Utama PT. IKNU UNU Cirebon + Pembina : Yayasan Cipta Bhakti Husada (YCBH), SMK Kes. CBH, Lembaga Pend. Profesi Kesehatan (LP2K) CBH + Peruqyah Internasional + Trainer Nas. Ruqyah Massal Plus Terapi Ketuk Chi (RUMPUT TEKI) + Pendiri/Guru Besar Padepokan Bhakti Nusantara + Pendiri Majelis Cinta Allah & Nabi Muhammad (MAJTANIM) + Penulis Buku2 Spiritual, Budaya, Sosial, Seni, Dll}.