Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Kontribusi Wilayah dan Posisi Sumbar Tahun 2021

0

Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengeluarkan data dan informasi pertumbuhan ekonomi secara nasional yang dicapai oleh pemerintah pada Tahun Anggaran (TA) 2021 pada Hari Senin, tanggal 7 Februari, yaitu sebesar 3,69 persen.

Ekonom Konstitusi Defiyan Cori?Dok. Istimewa

Ekonom Konstitusi Defiyan Cori?Dok. Istimewa

Artinya, semua Provinsi di Pulau Sumatera mengalami perbaikan dalam capaian kinerja pertumbuhan ekonomi tahunan secara merata, namun perbaikan yang dicapai oleh Provinsi Sumatera Barat tidak menggeser posisinya diurutan keenam. Selisih pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumbar yang sebesar 4,91 persen dibandingkan yang dicapai pada Tahun 2020 yang minus 1,62 lebih tidak mampu melampaui pergerakan yang dicapai oleh Provinsi lima besar diatasnya. Kemungkinan besar hal ini terjadi karena amanah kepemimpinan Gubernur Sumatera Barat baru diserahterimakan dari pejabat lama kepada yang baru pada Tahun 2021, dan relatif meneruskan program dan kegiatan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Prioritas Integrasi Sektoral


Pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Barat yang dicapai pada Tahun 2020 juga tercatat menurun atau berkurang hingga 6,67 persen apabila dibandingkan dengan capaian Tahun 2019 yang sebesar 5,05 persen. Kondisi penurunan ini terlihat pada struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Sumbar menurut lapangan usaha pada Tahun 2020 yang masih didominasi oleh sektor pertanian sebesar 22,38 persen. Meskipun sektor pertanian mendominasi kontribusi PDRB, namun kontribusi sektor tersebut dalam menghasilkan laju pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumbar relatif menurun dari tahun ke tahun, dan capaian pada Tahun 2020 hanya sebesar 1,19 persen.

Selain itu, beberapa sektor PDRB yang selama ini memberikan kontribusi cukup signifikan juga mengalami kontraksi yang dalam pada Tahun 2020, seperti sektor transportasi dan pergudangan yang minus 16,10 persen, sektor penyediaan akomodasi berkontribusi minus 15,95 persen, sektor perdagangan 1,14 persen, dan beberapa sektor lainnya sebagai akibat adanya pandemi Covid-19 yang melanda seluruh Indonesia. Sektor yang tumbuh secara positif dimasa pandemi Covid-19 yaitu sektor informasi dan komunikasi yang berkontribusi pada PDRB sebesar 9,76 persen.

https://kabardenpasar.com/utama/ikan-gabus-haruan-bernilai-ekonomis-dan-pengaruhi-inflasi-kalsel/

Terdapat pergeseran kinerja perekonomian berdasarkan struktur lapangan usaha padaTahun 2021, yaitu sektor pertanian tumbuh 2,72 persen yang didorong oleh meningkatnya hasil produksi tanaman pangan terutama padi dan jagung serta produksi peternakan dan perikanan. Sektor perdagangan tumbuh 7,91 persen didorong oleh peningkatan pembelian kendaraan bermotor. Sementara, sektor konstruksi tumbuh 4,05 persen, sektor transportasi tumbuh sebesar 3,70 persen, dan industri pengolahan di Sumbar tumbuh 3,84 persen dan secara umum aktivitas industri mulai membaik karena permintaan sudah mulai normal dan tidak ada pembatasan aktivitas perekonomian.

Mengacu pada data kontribusi PDRB tersebut, maka struktur perekonomian di Provinsi Sumbar cenderung dipengaruhi oleh sektor pertanian dalam menghasilkan capaian laju pertumbuhan ekonomi. Apabila kontribusi sektor ini menurun, maka berpengaruh secara signifikan kepada pembentukan PDRB dan pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan demikian, perlu adanya upaya restrukturisasi ekonomi secara perlahan-lahan yaitu dengan meningkatkan nilai tambah produksi pertanian yang semula bertumpu kepada bahan mentah dari Sumber Daya Alam yang tersedia kepada industri pengolahan pertanian komplek (agriculture complex industry).

Komitmen untuk meningkatkan hasil-hasil sektor pertanian komplek ini harus menjadi prioritas Pemerintahan Provinsi Sumatera Barat dan itu tercermin dari alokasi anggaran yang disediakan oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebagai tindaklanjut dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang merupakan bagian dari visi-misi dan prioritas Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah. Prioritas industrialisasi sektor pertanian komplek ini juga merupakan tantangan Indonesia tidak saja dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pasca pandemi Covid-19, namun juga Indonesia perlu melakukan transformasi ekonomi, dengan secara perlahan-lahan lepas dari ketergantungan sumber daya alam atau bahan mentah yang selama ini telah menjadi penopang utama struktur perekonomian dalam mencapai pertumbuhan ekonomi.

https://kabardenpasar.com/ekonomi/percepat-pemulihan-ekonomi-bpr-wilayah-bali-dan-pt-komunal-sejahtera-indonesia-sepakat-kerjasama/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *