Cara Berinteraksi di Ruang Digital Sesuai Etika
Flores Timur – digital ruang yang tengah kita jalani saat ini menjadi tidak terpisahkan dan tidak ada batasan antar negara yang satu dengan yang lain.
Menurut Maksimus Masan Kiam, S.Pd, Ketu PGRI Kabupaten Flores Timur, ruang-ruang digital membuka ruang semua manusia dapat saling berkomunikasi.
“Komunikasi di ruang digital demikian dekat walaupun saling berjauhan. Kita dapat dengan cepat mengetahui informasi tertentu secara cepat,” ujar Maksimus dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Rabu 25 Agustus 2021
Ditambahkannya bahwa ruang digital berjalan dengan aturan dan sistem yang direalisasika dengan perbuatan individu yang kemudian berinteraksi dan melakukan hubungan saling mempengaruhi untuk akhirnya berkolaborasi dengan melakukan sesuatu dengan kerja sama.
Maksimus mengatakan bahwabawah dalam memanfaatkan ruang digital juga harus disertai dengan etika yaitu ilmu tentang apa yang baik dan buruk dan tentang baik dan kewajiban moral akhlak. Sedangkan terkait ruang digital, manusia akan saling berinteraksi di ruang digital secara beretika. Yaitu terbentuknya tatanan yang baru dalam ruang digital menciptakan cara baru berinteraksi dan jika terus ter pola akan menciptakan sebuah budaya baru.
Untuk berinteraksi di ruangan digital maka kita harus memupuk sejumlah sikap berikut ini. Yaitu menggunakan kata yang layak dan bahasa yang sopan. Sampaikan permohonan maaf jika bersalah jadilah pembawa damai.
Juga selalu sadar bahwa walaupun komunikasi terjadi di ruang digital tetapi kita sedang berkomunikasi dengan sesama manusia lainnya. “Jarimu adalah harimaumu (pikir dulu sebelum berkomentar,” terangnya.
Untuk itulah perlu menghormati privasi orang lain dan menghargai apresiasi karya orang dan menyebarkan informasi yang bersifat mengedukasi dan menginspirasi. Dengan postingan edukatif dan menginspirasi maka akan menciptakan jaringan yang baik di ruang media sosial.
Juga harus dipahami tentang kolaborasi di ruang digital secara beretika dengan selalu konsisten dengan konten postingan yang positif. Juga menggagas kegiatan edukatif dan menginspirasi dan berkabar melalui media sosial dan selalu berbagi informasi yang mengedukasi.
Jangan lupa juga untuk tidak menyebarkan informasi hoax dan mendorong topik menarik di media sosial dan mengajak berdiskusi secara langsung. Sebab kecakapan digital yang bagus tidak terletak pada bagaimana kemampuan atau keterampilan seseorang mengoperasikan perangkat digital tetapi Bagaimana perilaku etika dalam menggunakan media dengan bertanggung jawab bermanfaat memberi makna untuk banyak orang.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar kali ini juga menghadirkan Adinda Atika, VP Business Development Fintech P2P Lending, Anggie Setia Ariningsih, CEO Fintech P2P Lending, dan Dafina Jamasir sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.