Ingin Mulai Jualan Online, Lebih Baik Stok Barang atau reseller?
Sumba Tengah -Dalam sepuluh tahun belakangan, minat orang untuk memulai jualan online terus meningkat. Terlebih dalam situasi pandemi Covid-19, banyak orang lebih memilih jualan online karena minim risiko tertular virus corona.
Lantas, bagaimana tips jika tertarik dan ingin mulai berjualan online? Dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur, (Rabu (25/8/2021), Shella Nadia Lestari Owner dan CEO Artifashion menyampaikan sejumlah tipsnya.
“Kalau untuk pemula aku lebih nyaranin jual barang orang baru stok biar kita punya massa dulu,” ujar Shella.
Ia melanjutkan, karena jika telah mempunyai pelanggan, pembeli bisa mempelajari audien lebih tertarik pada produk yang mana. Menurutnya, jika melakukan stok barang terlebih dulu dan ternyata pasar pembeli tidak tertarik justru merepotkan.
“Kalau jual barang orang kita minim modal kita kalau ga laku juga ga beban jadi aku saranin untuk pemula jual barang orang dulu aja baru nyetok,” kata dia.
Untuk memulai reseller atau dropshiper, ia menyarankan untuk terlebih dahulu mencari supplier terpercaya. Setelah itu, penjual bisa bertanya dan mencari tahu lebih jauh tentang produk terhadap supplier.
“Tapi rata-rata penjual open reseller, karena akan membantu penjualan supplier, jadi step awal share produk dan ada orderan kita bakal order ke supplier dan kirim ke pembeli atas nama kita,” kata dia.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar ini juga menghadirkan Fajar Sidik Zinester & Podcaster at 30 Degree Media Network, Umbu Reku Raya, PhD., ekonom pada CREDOS Institute dan Dosen FISIP Universitas Nusa Cendana, dan Key Opinion Leader Adhy Basto.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.