Jejak Digital Susah Dihapus, Lebih Baik Tak Unggah yang Akan Disesali

0

Buleleng – Meningkatkanya penetrasi teknologi informatika membuat pengguna internet semakin meluas. Dari data tahun 2021 diketahui jumlah perangkat mobile yang terkonekasi internet ada sebanyak 345,3 juta sedangkan jumlah pengguna internet ada 202,6 juta di Indonesia.

Dengan jumlah yang terbilang amat besar itu, menurut Rio Mulyono, CEO Direktur Utama PT Andara Lintas dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Buleleng, Bali, Jumat 16 Juli 2021, maka harus dipertimbangkan pentingnya kecakapan digital yang baik.

Pengguna ruang digital ini juga diprediksi meningkat apalagi di tengah pandemi menginat banyak aktivitas keseharian yang wajib dilakukan dengan memakai internet karena adanya pembatasan mobilitas di masa pandemi.

Banyak dampak pandemi yang merubah kebiasaan keseharian kita menjadi berada di ruang digital, pandemic juga mengakibatkan adanya pembatasan orang ke pusat perbelanjaan dan work from home. Dari survei juga diketahui bahwa ada 30 ribu UMKM di 50 negara, yang 61 persen mengalami penurunan penjualan karena pandemic.

“Karenanya terjadi perubahan besar di dunia digital yang mengedepankan teknologi. Ketrampilan digital sangat penting dalam kehidupan sehari hari tidak hanya di sektor ekonomo seperti perdagangan, pemanfaatn tekknologi, juga digunakan di dunia pendidikan dan kesehatan,” ujar Rio dalam webinar yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. 

Terkait perubahan aktivitas menuju ruang digital itu, maka sejumlah digital skill wajib dimiliki yaitu harus tahu penggunaan platform digital seperti WhatsApp, Telegram, dan Zoom. Juga memahami cara menggunakan medsos secara efektif sefta memiliki pengetahuan tentang digital marketing yaitu memasarkan produk jasa secara digital. Juga harus memiliki pengetahuan mengenai transaksi digital.

“Digital skill adalah kemampuan seseorang dalam memahami teknologi digital dengan menggunakan dan memanfaatkan serta mengoptimalkan penggunaan teknologi digital untuk diterapkan di berbagai sektor termasuk sektor non teknologi,” terangnya.

Ia juga mengatakan ada banyak kelebihan mempergunakan teknologi digital saat ini. Seperti dirasakan lebih aman karena mengurangi risiko terular virus, efisiensi tenaga, waktu dan biaya, fleksibel karena dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun serta memiliki jangkauan yang lebih luas.

Pentingnya kecakapan digital ini juga diungkapkan oleh pembicara lain Aryo Hendarto, CEO Mandalika Walasita Sajiwa, bahwa kecakapan digital memang dibutuhkan masyarakat di tengah semakin meningkatnya penggunaan internet masyarakat.

“Ruang digital menjadi solusi untuk kondisi masyarakat saat ini dengan banyak kelebihan dunia digital termasuk untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Tetapi harus juga sisi lainnya dari perkembangan dunia digital ini semisal sisi negatif,” ujar Aryo.

Dijelaskannya ada sejumlah etika yang tidak boleh dilanggar dalam ruang digital seperti juga ada rambu-rambu dalam kehidupan dunia nyata kita di masyarakat.

“Ada yang namanya kepantasan dalam ruang digital, semisal seseorang memposting tengah liburan bersenang-senang sementara di masa pandemi banyak orang susah untuk sekedar mendari makan,” jelasnya.

Selain itu yang juga patut dihindari adalah ikut-ikutan menyebar hoax misal saja mengajak orang untuk tidak vaksin dan berita membahayakan jika terlanjur tersebar di masyarakat.

“Harus diingat penyebar hoaks jika sampai viral dan membahayaknan ketentraman tatanan masyarakat banyak yang berurusan dengan pihak berwajib. Ingat selalu bahwa jejak digital susah dihapus dan lebih baik mencegah agar tak mengunggah berita hoa atau yang menyakiti hati orang, sebelum menyesal jangan unggah.”

Selain Aryo dan Rio juga hadir para pembicara lain yaitu I Made Edy Listartha, Dosen Universitas Pendidikan Ganesha Bali dan Marizka Juwita sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *