Lindungi Data Diri di Internet, Ini Tips dan Triknya
Manokwari – Password merupakan salah satu fitur keamanan digital. Password menjadi salah satu cara bagi sebuah platform untuk melindungi data diri kita di platform tersebut.
Adinda Atika, VP Bussiness Development Fintech P2P Lending menjelaskan, keamanan digital adalah sebuah konsep untuk melindungi komputer, perangkat seluler, atau tablet yang terhubung oleh internet dari penyusup, hacker, dan sebagainya. Keamanan ini harus melindungi akun dan perangkat yang kita gunakan.
“Bahwa semakin digital keadaan saat ini semakin banyak kejahatan. Kalau pelaku saja bisa menyerang perangkat kita, maka mereka juga punya akses ke platfrom-platform dalam perangkat kita,” ujar Dinda, selaku pembicara dalam Webinar Literasi Digital di Kota Manokwari, Papua Barat, Senin (16/8/2021).
Fitur keamanan untuk hardware dan software yang saat ini banyak kita temui di antaranya. Pertama, password yakni kombinasi antara angka, huruf, dan simbol sebagai keamanan. Kedua, fingerprint yakni keamanan yang cara kerjanya dengan mendeteksi sidik jari pemilik perangkat atau akun. Ketiga, face ID yang hampir mirip dengan fingerprint, bedanya keamanan jenis ini mendeteksi wajah dari pemilik perangkat atau akun.
Lanjutnya, terdapat two factor authentication yaitu autentikasi ganda sebagai keamanan kedua untuk memastikan apakah benar pemilik akun melakukan aktivitas login. Kelima, PIN yakni kombinasi 4-6 angka dan biasanya digunakan untuk masuk ke perangkat handphone atau laptop. Keenam, antivirus yang berfungsi mengamankan perangkat, terutama komputer atau laptop dari serangan virus yang bisa membahayakan data-data kita.
Ketujuh, firewall yaitu jenis keamanan yang fungsinya untuk memblokir website yang mengancam keamanan komputer/laptop dan memastikan seluruh data yang masuk dan keluar dari perangkat teraebut. Kedelapan, enkripsi berupa kode keamanan agar data seperti percakapan tidak mudah dibaca oleh orang lain.
Dalam melindungi data pribadi, kita perlu mengetahui data apa saja yang harus dilindungi, yaitu data identifikasi pribadi (NIK, NPWP, Tanggal Lahir, Nama Ibu Kandung), data pembayaran (Nomor kartu kredit dan CVV), dan data kesehatan pribadi.
“Hal ini berguna untuk menghindari penipuan dan akses seseorang terhadap data perbankan kita. Data kesehatan juga sering dimanfaatkan orang untuk penipuan, karena korban mudah empati terlebih itu kerabat dekat,”jelasnya.
Untuk selalu melindungi data agar tetap aman, berikut tips dan trik yang disampaikan oleh Dinda:
1. Jangan jailbreak dan rooting hp, karena akan merusak sistem operasi yang telah ada dari bawaan hp
2. Aktifkan mode kunci dengan segera. Misalnya 30 detik setelah tidak dipakai
3. Selalu ikuti software update. Hal ini menambah keamanan karena banyak sistem yang diperbarui
4. Menggunakan Two Factor Authentication
5. Password harus panjang. Dinda mengatakan, semakin panjang passeword semakin lama hacker menebaknya
6. Jangan buka email jika pengirimnya tidak dikenal. Kemungkinan besar hal tersebut adalah phising terutama saat ada link mencurigakan
7. Matikan penyimpanan password otomatis
8. Gunakan antivirus untuk melindungi perangkat laptop atau komputer.
Dunia digital memiliki keuntungan dan kerugian. Dengan mengetahui risikonya, kita lebih bisa mengantisipasi dan mengamankan data-data kita. Dunia digital ada untung dan ruginya. Dinda mengungkapkan, meski platform yang ada canggih, kita sebagai pengguna tidak boleh lalai mengamankan akun yang ada.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar Literasi Digital wilayah Kota Manokwari, Papua Barat, Senin (16/8/2021) juga menghadirkan pembicara, Rizky Rahmawati Pasaribu (Managing Partner Law Office Email & Associates) Marcella Trifosa (Public Entertaiment), dan Bayu Eka Sari (Key Opinion Leader).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.