Orangtua Berperan Menjadikan Generasi Alfa sebagai Native Digital yang Unggul
Lombok Barat -Terus melajunya perkembangan teknologi digital sangat dimanfaatkan oleh seluruh generasi yang hidup saat ini, termasuk generasi Gen Y, Z hingga Generasi Alfa.
Khusus generasi Alfa yang lahir tahun 2010, perkembangan teknologi digital akan semakin canggih lagi ketimbang hari ini. Lebih dari itu, generasi Alfa diprediksi akan menjadi generasi paling pintar karena sejak lahir generasi ini sudah berinteraksi dengan dunia internet.
Seperti yang dikatakan oleh Gebryn Benjamin, Lead Creative Strategy Frente Indonesia dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Kamis 16 September 2021 bahwa karakter gen Alfa adalah sebagai generasi digital paling native. “Karena gadget sudah menjadi bagian dari hidup mereka,” ujar Gebryn dalam webinar yang dipandu oleh Tony Thamrin ini.
Selain itu, lanjut Gebryn, di generasi sebelumnya, anak-anak memperoleh ilmu di sekolah utamanya terpusat dari gurunya, tetapi saat ini orang tua juga memegang peranan penting bersama guru sebagai fasilitator dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi.
“Orang tua juga berperan penting untuk generasi alfa karena mendidik generasi alpha yang nantinya diprediksi menjadi generasi paling pintar ini bukan hal mudah. Orang tua adalah penggerak utama di lingkungan terdekat dengan generasi alfa,” imbuhnya.
Untuk itu, orang tua harus menanamkan nilai agama sopan santun dan kebaikan dan mengutamakan ketahanan dan kegiatan bersama keluarga. Orangtua juga dituntut untuk sesering mungkin menemani dan awasi penggunaan gadget anak-anak.
Sebagai komparasinya dari berbagai generasi, kita bisa melihat dari komparasi Gen Z & Gen A. Untuk Gen Z, merupakan pengendali masa kini dan sudah mengenal komputer dan internet sejak kecil touchscreen generation, FOMO (National), takut ketinggalan trend, cenderung mengikuti influencer multitasking,Photo & Video dan pelaku aktif digital.
Sementara Generasi A atau Alfa, pada banyak hal memang sama dengan generasi Z sebagai pengendali masa depan, mengenal komputer internet dan IOT sejak kecil dan multisensori generation tetapi generasi ini FOMO-nya secara global dan cenderung mengikuti orang dan lingkungan terdekat, multitasking dan multi language foto dan video dan coding serta sebagai pelaku perubahan digital.
Terkait Indeks literasi digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Siberkreasi bersama Katadata merilis hasil survei literasi digital nasional 2020 yang menunjukkan bahwa indeks literasi digital 3,427 belum bisa disebut baik. Sehingga diharapkan indeks literasi digital akan semakin baik seiring dengan pertumbuhan generasi Alfa ini.
Merujuk pada strategi pembangunan transformasi digital, ditargetkan pada tahun 2025 aplikasi ekonomi kreatif dan digital sebagai sumber pertumbuhan, di tahun 2035 ekonomi kreatif digital sebagai penggerak ekonomi berbasis inovasi. Dan di 2045 Indonesia Indonesia sudah bisa disebut sebagai salah satu pusat ekonomi kreatif dan digital kelas dunia.
Inilah tantangan generasi alfa bahwa masa depan bangsa kita berada pada generasi ini. Dengan pendidikan yang baik dan sesuai dengan karakteristiknya diharapkan generasi Alfalah yang akan membangun Indonesia menjadi negara di kelas dunia.
Selain Gebryn, pembicara lainnya adalah M.Randy Mandala Putra, IT RS Anggrek Mas, Ahmad Faujan. S.Th. I.MA, Wakil Rektor Universitas Nadhatul Ulama dan Wicha Riska sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.