UMKM Perlu Beradaptasi dengan Ruang Digital Agar Mampu Bertahan

0

Kupang – Berbagai fasilitas kemudahan berkomunikasi dan mengekresikan diri diberikan oleh perkembangan dunia digital saat ini. Kehadiran internet membuat masyarakat bisa berbagi konten atau informasi ke berbagai tempat. Namun dibutuhkan sikap yang tepat dan perilaku yang positif agar lingkungan internet tetap kondusif.

Hal tersebut penting lantaran informasi yang ada di internet bisa dimanfaatkan oleh siapa pun. Menyebarkan informasi yang salah atau konten yang negatif bisa berdampak buruk bagi para pengguna lain.

Menurut I Gusti Ayu Rina Pietriani, Dosen Ilmu Komunikasi FISIP Undana Kupang NTT mengatakan berbagai fasilitas diberikan teknologi tersebut telah mempengaruhi prilaku seseorang sehingga lebih terbiasa berkomunikasi menggunakan handphone daripada berinteraksi langsung.

“Perubahan pola interaksi sosial yang seperti itu membuat seseorang kebanyakan hanya kenal dan bertegur sapa melalui HO atau medsos tetapi kenyataannya mereka seperti tidak mengenal satu sama lain di dunia nyata,” terang Gusti Ayu Rina, dalam Webinar yang digelar oleh Kemkominfo dan Siberkreasi di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kamis 17 Juni 2021.

Lebih dilanjut dikatakannya, banyak tantangan juga yang dihadapi disamping banyak manfaat yang didapat dari kemajuan teknologi digital. Sejumlah tantangan tersebut diantaranya adalah kelincahan, ketidakmenentuan, kompleksitas hidup dan ambigu.

“Banyak kata ambigu atau sesuatu yang bermakna lebih dari satu yang kadang—kadang hal itu bisa menimbulkan keraguan, kekaburan, ketidakjelasan, dan sebagainya,” jelasnya.

Itulah menurutnya sangat penting diterapkan literasi digital yang terus menerus agar pengguna dunia maya bisa lebih cakap. Ia juga mengkawatirkan tentang ancaman dunia maya bila literasi digital masyarakat rendah.

Ancaman tersebut diantaranya adalah hoaks, radikalisme, penipuan, pornografi , perundungan atau  bullying, prostitusi, judi, sara ataupun ujaran kebencian.

Sementara itu Didiet Maulana, seorang Edukator dan Wirausaha mengulik soal pemanfaatan dunia digital untuk pemberdayaan UMKM di masa pandemic.

Dikatakan Didiet, di masa pandemi yang dibutuhkan untuk survive salah satunya adalah kemampuan kita untuk beradaptasi dengan kondisi yang ada di depan mata kita.

“Internet atau dunia online adalah sesuatu yang sangat praktis. Kita mau tidak mau harus beradaptasi dari kebiasaan dulu, pindah dari offline ke online. Banyak kesempatan yang bisa diraih para pelaku UMKM yang ada untuk memasarkan hasil produknya, dengan banyaknya orang buka market place,” jelas Didiet.

Ditambahkan Didiet, keputusan beralih dari offline ke online ini menjadi hal penting yang wajib diambil pelaku UMKM untuk tetap eksis dan bertahan di saat krisis seperti sekarang ini. Ia juga mengatakan dalam situasi seperti saat ini memang dibutuhkan kemampuan beradaptasi dan mengubah kebiasaan serta mengubah pola pikir.

“Ini berlaku untuk UMKM apapun produk barang dan jasa. Situasi sekarang terbalik dari sebelum pandemic.”

Didiet juga berbagi pengalamannya dalam merintis profesinya saat ini. Dikatakannya jika segala sesuatu dikerjakan dengan passion maka akan membuahkan hasil yang baik. Ia juga mengatakan bahwa hasil capaian saat ini juga merupakan buah pengalaman kita di masa lalu.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *