Australia Bantu Alat Pengubah Air Laut Jadi Air Tawar Untuk Yayasan Pendidikan Wisata Darma Bali
Kelungkung – Yayasan Pendidikan Wisata Darma Bali ( SMA Wisata Darma) Lembongan Kec. Nusa Penida Kab. Klungkung Bali mendapat bantuan alat pengubah air laut menjadi air tawar (mesin desalinasi ) dari perusahaan teknologi air Australia, Moerk Water, yang diinisiasi dan dipimpin oleh LSM Australia, Surfrider Foundation Australia, dengan dana dan dukungan dari Pemerintah Australia.
Moerk Water yang mengkhususkan diri dalam sistem pengolahan air bertenaga surya berkualitas tinggi dan andal untuk masyarakat pedesaan terpencil juga akan melatih anggota masyarakat setempat tentang cara menggunakan mesin desalinasi tersebut. Setelah dipasang, mesin ini akan menghasilkan 150 liter air minum bersih per jam, yang akan bisa digunakan untuk 500 orang setiap hari.
Proses kedatangan alat tersebut dibantu sepenuhnya oleh TNI AL Lanal Denpasar, mengakomodir dan bantu mekanisme embarkasi droping zone alat desalinasi air bertempat di landing zone heli MHR-60 Pulau Nusa Lembongan Minggu (29/8/2021). Hal ini karena alat tersebut harus dijemput dari Kapal HMAS Canberra jenis MHR-60 menggunakan pesawat Heli. Kapal Angkatan Laut Australia, HMAS Canberra lego jangkar diluar teritorial Indonesia dengan jarak kurang lebih 50 NM dari garis pantai Pulau Bali.
Dalam kesempatan tersebut TNI AL atas nama Pemerintah Indonesia yang disampaikan oleh Danlanal Denpasar menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan mesin desalinasi air dari Pemerintah Australia, kegiatan ini adalah sebagai bagian dari Latihan Bantuan Kemanusiaan dan Bantuan Bencana yang terkait dengan Indo-Pacific Endeavour (IPE21), dan HMAS Canberra yang membawa mesin desalinasi ini dan mengirimkannya ke pulau Nusa Lembongan menggunakan aset udara dari kapal Angkatan Laut Australia.
Dan kegiatan ini sudah dikoordinasikan melalui Staf Bagian Pertahanan Jakarta dengan bantuan otoritas Indonesia termasuk TNI serta instansi terkait lainnya,, ucap Danlanal. Sinergitas antara TNI AL dan Royal Australian Navy (RAN) yang didukung oleh Pemerintah Indonesia serta Pemerintah Australia, PT. Surfrider Foundantion Australia dan Royal Australian Navy dapat dijadikan contoh dalam melaksanakan kegiatan yang sifatnya sosial, jelasnya.
Atase Pertahanan Laut Australia, mengatakan kegiatan ini sempat tertunda terkait dengan adanya COVID-19 dan sempat menunda pengiriman mesin ini dari Australia Barat. Namun, peluang untuk mengirimkannya muncul melalui kerjasama yang kuat dan sinergi antara Indonesia dan Australia dalam bidang pertahanan dan kesiapsiagaan bencana, tutur Athan Australia.
Ucapan terima kasih juga disampaikan dari Konsulat Jenderal Australia kepada Komandan IPE21, CDRE Mal Wise di kapal HMAS Canberra dan pemerintah Indonsia serta aparat TNI AL di Bali yang sudah membantu Surfrider Foundation untuk memberikan solusi berkelanjutan untuk air, listrik, dan sampah plastik ke Nusa Lembongan. “Salah satu prioritas kami adalah mendukung cara-cara inovatif untuk melindungi sumber daya alam dan mendukung pariwisata berkelanjutan di Bali. Ini adalah contoh persahabatan yang kuat antara komunitas Australia dan Bali serta kerja sama pertahanan Australia dan Indonesia yang bersatu dalam semangat bersama kita untuk laut dan lingkungan. Ini adalah inisiatif yang sangat baik, dan kami berharap dapat melihat dampak positif pada masyarakat di tahun-tahun mendatang.” jelasnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut : CAPT Rod Griffts. CSM. RAN – Australian Naval Attache Jakarta dan Asisten, Konsulat Jenderal Dubes Australia untuk RI, Komandan Lanal Denpasar Kolonel Laut (P) I Komang Teguh Ardana, S.T., M.A.P., yang diwakili oleh Palaksa Letkol Laut (P) Agus Ali Hardono, S.E., M.Tr.Hanla., Kadis Sosial Kab. Klungkung, Camat Nusa Penida, Muspika Kec. Nusa Penida, Kepsek SMA Wisata Dharma, Ketua Yayasan Wisata Dharma, dan perwakilan PT. Bahari Eka Nusantara yang ditunjuk sebagai relawan agen dari Australia.(*)