Cagub Koster Ungkap Keunggulan Orang Bali

0

GIANYAR – Calon Gubernur Bali Wayan Koster mengungkapkan orang Bali memiliki beberapa keunggulan sifat dan sikap sehingga membuatnya mampu bertahan dan melewati tantangan hidup yakni dengan sikap kerendahan hati dan teguh memegang prinsip.

Hal itu disampaikan Koster saat mesimakrama dengan ratusan kader, pengurus PDI Perjuangan, warga, tokoh masyarakat hingga para Sulinggih (tokoh agama) di Wantilan Jaba Bedulu Blahbatuh Kabupaten Gianyar Bali Kamis (8/2/2018)

Sejak zaman dahulu hingga kini kata Koster, orang Bali dikenal dengan sikap senantiasa memegang prinsip dan rendah hati.

Sifat dan sikap unggul dimiliki orang Bali itu dengan istilah yang disebut Undagi. Ciri-cirinya, mereka memiliki kreativitas dan inovatif.

“Orang Bali, bisa bekerja dari dulu dengan sifat sifat itu, mulai arsitektur, seni, patung, kerajinan dan bidang lainnya, karena ini mencerminkan sikap mereka yang rendah hati dan tidak suka gegabah,”, tandas dalam acara yang dihadiri Cawagub Tjokorda Artha Ardana Sukawati, Ketua Tim Pemenangan Paslon KBS – Ace Nyomqn Giri Prasta, tokoh PDIP lainnya seperti Nyoman Adi Wiryatama, Ni Putu Eka Wiryastuti.

Untuk itu, jika ada orang yang melakukan aksi demo demo dengan melontarkan kata kata kasar, tidak pantas lainnya, maka Koster berani menyebut sejatinya bukanlah orang Bali sebenarnya.

“Kalau orang Bali aslinya bukan begitu, makanya kalau ada orang Bali yang menjadi pengacara selalu kalah dengan pengacara asal Batak, karena sangat rendah hati, ” selorohnya disambut tawa hadirin.

Dia melanjutkan, orang Bali juga memiliki konsistensi, memegang amanah atau las carya, dengan tulus ikhlas. Cara hidup orang Bali, selalu bersikap luwes bisa menyesuaikan perkembangan situasi dan kondisi.

Kata Koster, orang Bali, juga tidak mudah patah semangat demikian juga sangat teguh dalam memegang prinsip.

“Untuk urusan prinsip, orang Bali tegas, di mana saat bersikap lunak atau cair, kapan saatnya bersikap tegas,” sambungnya.

Dengan keunggulan yang dimiliki itulah, Koster menekankan kembali pentingnya masyarakat khususnya di zaman sekarang untuk kembali memegang sikap warisan
Leluhur.

Orang Bali harus menegakkan prinsip-prinsip yang diyakini benar sesuai hati nuraninya. Demikian juga, prinsip dalam hal mendukung atau loyal kepada pemimpin atau guru-guru mereka.

“Dengan dedikasi dan berkomitmen yang dijaga dengan baik itulah kemudian Bali bisa melahirkan Pahlawan I Gusti Ngurah Rai, yang memilki loyalitas dan dedikasi kepada negara atau pemerintah disinilah keunggulan sikap rendah hati orang Bali, ” tandasnya. (rhm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *